Baca Juga: Bagaimana Cara Meta Menciptakan Ruang Digital yang Aman bagi Remaja?
Kebijakan ini diambil sebagai langkah untuk merespons temuan tersebut, meskipun filter dan efek AR telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman pengguna media sosial.
Pengumuman ini, yang dibuat pada 27 Agustus 2024, langsung memicu perdebatan di kalangan pengguna media sosial.
Banyak pengguna khawatir akan kehilangan sarana kreatif mereka dan mempertimbangkan untuk beralih ke platform lain seperti Snapchat dan TikTok, yang masih menawarkan berbagai fitur AR tanpa pembatasan.
Bagaimana Nasib Kreator dan Pengguna?
Bagi kreator, influencer, hingga marketer, filter AR bukan hanya sekadar fitur tambahan, tetapi merupakan alat utama untuk meningkatkan keterlibatan pengguna.
Tanpa adanya filter pihak ketiga, mereka mungkin merasa kesulitan untuk mempertahankan daya tarik konten mereka.
Hal ini memunculkan kekhawatiran akan potensi migrasi pengguna ke platform lain.
Snapchat dan TikTok, misalnya, masih menyediakan fitur AR yang luas dan memungkinkan kreator untuk terus bereksperimen dengan berbagai efek interaktif.
Penghapusan filter dan efek AR pihak ketiga oleh Meta menandai perubahan besar dalam ekosistem media sosial.
Langkah ini dilakukan demi menjaga kesehatan mental pengguna, tetapi juga membawa konsekuensi besar bagi komunitas kreator.
Akankah ini menjadi awal dari penurunan popularitas platform Meta? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi yang pasti, pengguna akan terus mencari ruang yang memungkinkan mereka berekspresi dan berkreasi tanpa batas.
Baca Juga: 3 Filter Viral yang Populer Sepanjang 2022, Ada Avatar dan Anime AI
(*)