Mitos atau Fakta Jika Kucing Tidak Suka Minum Air? Ini Penjelasannya

Saras Bening Sumunar - Minggu, 19 Januari 2025
Mitos atau fakta jika kucing tidak suka minum air.
Mitos atau fakta jika kucing tidak suka minum air. Westhoff

Selain kurang hidrasi, faktor seperti stres, obesitas, atau cacat bawaan juga berkontribusi.

Stres dapat dipicu oleh banyak hal, termasuk perubahan lingkungan, kehadiran anggota keluarga baru, hingga penataan ulang rumah.

Pencegahan stres pada kucing salah satunya dengan kontrol ektoparasit melalui pemberian obat tetes kutu rutin.

Dokter Al menjelaskan bahwa tanda-tanda awal gangguan kemih bisa terlihat dari perilaku kucing yang sering berpindah tempat saat buang air atau menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti air seni berwarna merah.

Jika terjadi perubahan perilaku, segera konsultasikan ke dokter hewan.

Doni Herdaru Tona, pendiri Shelter Animal Defenders Indonesia (ADI), menyebut berbagi jurus jitu yang sudah ia terapkan dalam memastikan kebutuhan minum hewan-hewan peliharaan di shelter miliknya terpenuhi.

"Untuk anjing atau kucing yang kurang suka minum, kami memiliki beberapa trik. Pertama, ajak mereka bermain untuk meningkatkan mood dengan aktivitas ekstra. Setelah itu, sediakan air minum di dalam wadah atau water fountain," ujar Doni.

"Anjing dan kucing biasanya lebih suka water fountain karena airnya yang mengalir. Hewan-hewan ini memiliki naluri alami yang membuat mereka tertarik pada air yang bergerak, karena secara insting mereka menganggapnya sebagai sumber air yang mereka butuhkan," imbuhnya.

Sebagai contoh, anjing dan kucing lebih suka minum dari kolam dibandingkan dari wadah mereka.

Hal ini terjadi karena secara insting, mereka tertarik dengan gemericik air.

Dengan memberi lebih banyak aktivitas, mereka akan lebih sering minum setelahnya sehingga terbiasa untuk minum lebih teratur.

Sama seperti manusia, kucing juga memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi agar hidup sehat dan bahagia.

Air bersih yang segar serta makanan berkualitas tinggi kaya nutrisi menjadi kunci utama bagi kesejahteraan mereka.

Lingkungan yang bersih dan bebas stres sangat penting untuk kesehatan mental kucing, begitu pula perhatian terhadap kebutuhan emosionalnya, seperti menyediakan tempat bermain aman dan menjadwalkan waktu bermain secara rutin.

Stres yang berkepanjangan pada kucing dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga penurunan imunitas.

Selain itu, pemilik kucing juga perlu memperhatikan aspek kesehatan lainnya, seperti vaksinasi dan pemberian obat cacing secara rutin. 

Grooming, pemeriksaan mata dan telinga, serta menjaga kebersihan kotak pasir (litter box) agar kucing nyaman saat buang air besar (pup) dan buang air kecil (pip) juga diperhatikan. 

Baca Juga: Pemilik Perlu Tahu Cara agar Kucing Peliharaan Tetap Hangat saat Musim Hujan

(*)



REKOMENDASI HARI INI

3 Alasan Kamu Perlu Jadikan Bersepeda sebagai Gaya Hidup Ramah Lingkungan