Baca Juga: Tips Cari Pekerjaan untuk Gen Z, Begini Menulis Keyword Pengalaman Kerja di CV
Namun, bagi karyawan, menjadi overqualified juga dapat menimbulkan tantangan seperti:
1. Ketidakpuasan kerja: Karyawan mungkin merasa pekerjaannya terlalu mudah atau tidak memberikan tantangan, yang dapat menurunkan motivasi.
2. Stagnasi karier: Tidak ada ruang untuk berkembang sering menjadi penghalang kemajuan profesional.
3. Erosi keterampilan: Ketidakmampuan untuk menggunakan keahlian secara optimal dapat membuat keterampilan tersebut memudar.
4. Tingkat turnover tinggi: Karyawan overqualified sering mencari peluang lain yang lebih sesuai dengan kualifikasi mereka.
Konsekuensi untuk Organisasi
Bagi perusahaan, keberadaan karyawan yang overqualified dapat membawa dampak negatif. Antara lain:
1. Tingkat pergantian tinggi: Ketidakpuasan mereka dapat menyebabkan perusahaan kehilangan talenta dan menanggung biaya rekrutmen yang tinggi.
2. Dinamika tim yang terganggu: Karyawan lain mungkin merasa terancam atau minder, menciptakan ketegangan di lingkungan kerja.
Baca Juga: Lingkungan Kerja Seperti Apa yang Nyaman untuk Gen Z? Yuk, Simak!
3. Produktivitas menurun: Kebosanan pada karyawan overqualified dapat menurunkan efisiensi kerja mereka.
Cara Mengelola Karyawan Overqualified
Untuk memanfaatkan potensi mereka sekaligus meminimalkan konsekuensi negatif, organisasi dapat mengambil langkah-langkah berikut:
1. Tawarkan peran yang menantang: Pastikan pekerjaan mereka mencakup tugas yang relevan dengan kemampuan mereka.
2. Buka peluang pengembangan: Berikan kesempatan untuk pelatihan, promosi, atau rotasi pekerjaan.
3. Fasilitasi komunikasi terbuka: Diskusikan ekspektasi karyawan dan perusahaan secara transparan.
4. Pengakuan atas kontribusi: Hargai hasil kerja mereka, baik melalui kompensasi maupun penghargaan non-materi.
Menjadi overqualified dalam pekerjaan adalah fenomena kompleks yang dapat membawa keuntungan dan konsekuensi.
Bagi individu, situasi ini memerlukan pendekatan strategis untuk memaksimalkan potensi karier.
Sementara itu, organisasi perlu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung agar dapat memanfaatkan keahlian karyawan secara optimal.
Dengan pendekatan yang tepat, kelebihan kualifikasi tidak harus menjadi hambatan, melainkan peluang untuk menciptakan sinergi antara karyawan dan perusahaan.
Baca Juga: Contoh Deskripsi Pengalaman Kerja PPPK 2024, Pahami sebelum Mendaftar
(*)