Kemampuan ini masih berupa refleks yang belum sempurna, sehingga sering kali bayi mengalami kesulitan, seperti tersedak atau kesulitan mengisap. Hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, terutama dalam minggu pertama setelah lahir.
Rata-rata bayi kehilangan sekitar 10 persen berat badan dalam beberapa hari pertama, tetapi biasanya berat badan ini akan kembali dalam lima hari.
Sistem pembuangan tubuh bayi juga mulai berfungsi segera setelah lahir. Kebanyakan bayi tidak mengalami kesulitan dalam buang air kecil, tetapi buang air besar sering menjadi tantangan, terutama karena sistem pencernaan mereka masih beradaptasi dengan ASI atau susu formula yang dikonsumsi.
Bayi yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian pada kehidupan pascanatal sering menunjukkan tanda-tanda seperti penurunan berat badan yang signifikan pada minggu pertama, pernapasan yang tidak teratur, frekuensi buang air kecil dan besar yang tinggi, muntah atau kesulitan menyusu, serta risiko kematian, terutama dalam dua hari pertama setelah lahir.
Peran orang tua dan tenaga medis sangat penting dalam membantu bayi melalui masa penyesuaian ini. Menjaga suhu tubuh bayi dapat dilakukan dengan menggunakan selimut hangat dan memastikan lingkungan bayi tidak terlalu dingin.
Pemantauan pernapasan harus dilakukan secara cermat, dan segera konsultasikan ke dokter jika bayi menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas.
Memberikan dukungan menyusu juga penting agar bayi dapat menyusu dengan baik, baik melalui ASI langsung atau botol jika diperlukan. Selain itu, pola buang air bayi perlu diperhatikan untuk mendeteksi potensi masalah pencernaan.
Masa neonatal adalah fase yang penuh tantangan, tetapi dengan perhatian dan perawatan yang tepat, bayi dapat melewati periode ini dengan baik. Penyesuaian yang berhasil pada awal kehidupan akan menjadi dasar penting bagi kesehatan dan perkembangan bayi di masa depan. (*)
Baca Juga: Pentingnya Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil untuk Kesehatan Janin