Mengenal Baby Blues, Keadaan Emosional dan Psikologis Ibu Setelah Melahirkan

David Togatorop - Sabtu, 18 Januari 2025
Dukungan keluarga dan perencanaan yang matang membantu ibu melewati baby blues.
Dukungan keluarga dan perencanaan yang matang membantu ibu melewati baby blues. iStock/SolStock

Parapuan.co - Setelah melahirkan, banyak ibu mengalami perubahan emosional yang signifikan, salah satunya dikenal sebagai baby blues.

Kondisi ini memengaruhi sekitar 70 persen ibu, terutama mereka yang baru pertama kali memiliki bayi.

Baby blues ditandai dengan gejala seperti perasaan cemas, menangis tanpa alasan, mudah tersinggung, tidak sabar, rendah diri, hingga merasa kurang menyayangi bayinya.

Faktor penyebabnya meliputi perubahan hormon, kelelahan fisik, kurangnya pengalaman, atau ketidakpercayaan diri dalam merawat bayi.

Biasanya, baby blues berlangsung antara dua hari hingga dua minggu.

Namun, pada beberapa ibu, kondisi ini bisa bertahan lebih lama, bahkan hingga satu tahun.

Jika tidak ditangani, baby blues dapat berkembang menjadi depresi pasca melahirkan atau post-partum depression, yang dialami sekitar 10 persen ibu.

Depresi ini memiliki gejala yang lebih berat, seperti suasana hati yang tidak stabil, kecemasan berlebihan, sulit tidur, pola makan tidak teratur, perubahan drastis pada selera makan, mudah marah, sering menangis, kebingungan, kepanikan, perasaan putus asa, hingga depresi mendalam.

Depresi pasca melahirkan biasanya mulai dirasakan sekitar empat minggu setelah melahirkan dan dapat berlangsung berbulan-bulan.

Baca Juga: Ibu Muda Perlu Tahu, Ini Berbagai Hal Untuk Diperhatikan Pada Bayi Baru Lahir

Penulis:
Editor: David Togatorop


REKOMENDASI HARI INI

Maskapai Pertama dengan Layanan Ramah Autisme, Misi Inklusivitas untuk Semua