Awas, Waspada Kematian Bayi Mendadak (SIDS) dan Ketahui Pencegahannya

David Togatorop - Senin, 20 Januari 2025
(SIDS), atau kematian bayi mendadak adalah kondisi yang terjadi tanpa peringatan atau gejala.
(SIDS), atau kematian bayi mendadak adalah kondisi yang terjadi tanpa peringatan atau gejala. iStock/jacoblund

Parapuan.co - Mengenai angka kematian bayi, Indonesia termasuk yang paling tinggi, yaitu di atas 15 (kematian) per 1.000 (kelahiran bayi). Sementara itu, negara-negara maju bisa di bawah 2 per 1.000, demikian menurut data Kemenkes yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Salah satu penyebab kematian bayi adalah Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), atau kematian bayi mendadak adalah kondisi yang terjadi tanpa peringatan atau gejala.

SIDS sering dikenal sebagai wiegedood atau crib death dan biasanya terjadi pada bayi berusia antara dua hingga empat bulan. Namun, kasus ini menjadi lebih jarang ditemukan setelah bayi berusia lebih dari enam bulan.

Meskipun penelitian terus dilakukan, penyebab pasti SIDS masih menjadi misteri dalam dunia medis. Namun, beberapa faktor telah diketahui dapat meningkatkan risiko. Bayi laki-laki lebih sering mengalami SIDS dibandingkan bayi perempuan.

Bayi yang lahir prematur, memiliki berat badan rendah, atau mengalami masalah pernapasan saat lahir juga lebih rentan.

Selain itu, bayi dengan denyut jantung yang tidak normal, gangguan tidur malam, atau nilai APGAR rendah saat lahir juga memiliki risiko lebih tinggi.

Kondisi ibu selama masa kehamilan juga turut memengaruhi risiko SIDS. Ibu yang mengalami anemia, merokok, menggunakan narkotika, atau tidak menjaga kesehatan prenatal dengan baik berkontribusi terhadap peningkatan risiko pada bayi mereka.

Menurut penelitian National Center for Health Statistics di Amerika Serikat pada tahun 2002, SIDS menjadi penyebab kematian tertinggi pada bayi. Sekitar 3.000 bayi meninggal setiap tahunnya tanpa penyebab yang jelas saat tidur.

Data menunjukkan bahwa sekitar 13 persen kematian bayi disebabkan oleh SIDS, menjadikannya salah satu ancaman utama bagi bayi berusia 10 hari hingga satu tahun.

Baca Juga: Bonding, Ikatan Antara Orangtua dan Bayi untuk Perkembangan dan Rasa Aman

Penelitian juga menemukan bahwa posisi tidur bayi memainkan peran penting dalam pencegahan SIDS. Bayi yang tidur dalam posisi terlentang memiliki risiko lebih rendah dibandingkan bayi yang tidur tengkurap atau miring.

Ini menunjukkan pentingnya memastikan posisi tidur bayi yang aman setiap saat.

Kawan Puan yang memiliki bayi disarankan untuk memperhatikan beberapa hal agar si kecil tetap aman saat tidur. Pastikan bayi selalu tidur dalam posisi terlentang di permukaan yang rata dan keras.

Hindari penggunaan bantal tebal, boneka, atau selimut berlebihan di tempat tidur bayi, karena benda-benda tersebut dapat meningkatkan risiko SIDS. Selain itu, menjaga suhu kamar tetap nyaman juga sangat penting untuk memastikan bayi merasa aman dan nyaman saat tidur.

Lingkungan bebas asap rokok sangat disarankan, baik selama kehamilan maupun setelah bayi lahir, karena paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko kematian mendadak.

Memberikan ASI eksklusif juga dianggap mampu memberikan perlindungan tambahan bagi bayi karena kandungan nutrisi dan antibodi yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuhnya.

Meskipun penyebab pasti SIDS belum diketahui, langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risikonya.

Dengan memberikan perhatian penuh pada keamanan dan kenyamanan bayi saat tidur, Kawan Puan dapat memberikan perlindungan terbaik bagi buah hati tercinta.

Baca Juga: Mengenal Baby Blues, Keadaan Emosional dan Psikologis Ibu Setelah Melahirkan

Penulis:
Editor: David Togatorop


REKOMENDASI HARI INI

Jangan Salah Kaprah tentang 'Izin' Agama, Perempuan Berdaya Perlu Menentang Poligami