Gejala Sindrom Metabolik yang Paling Sering Dialami, Mudah Lelah

Kinanti Nuke Mahardini - Selasa, 21 Januari 2025
Gejala sindrom metabolik, termasuk mudah lelah
Gejala sindrom metabolik, termasuk mudah lelah SolStock

Parapuan.co - Menurut P2PTM Kementerian Kesehatan, gangguan metabolik merupakan sekelompok kondisi medis yang memengaruhi cara tubuh memproses makanan menjadi energi. 

Gangguan ini dapat melibatkan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang pada akhirnya bisa menimbulkan berbagai penyakit. 

Data dari survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 menyebutkan bahwa terjadi peningkatan tren kadar kolesterol, obesitas, dan diabetes melitus tipe 2 dibanding 2018. 

Oleh karena itu, masyarakat perlu segera berkonsultasi dengan ahli jika terjadi penurunan kualitas hidup. 

Ada sederet gejala sindrom metabolik yang paling mudah dikenali. 

Hal ini disampaikan oleh dr. Levina Avissa, MMRS, Medical Director Kilink Sirka pada pembukaan klinik ini di BSD (16/1). 

Menurutnya, seseorang dengan sindrom metabolik akan mengalami obsesitas central. 

"Selain itu, kalian tidur, tetapi merasa tidak tidur. Bangun tetap lelah itu syndrom fatigue," ujar Dokter Levina. 

Dokter Levina juga menyebutkan bahwa apabila kita mudah lelah saat melakukan sedikit aktivitas fisik, bisa jadi tanda gangguan sindrom metabolik. 

Baca Juga: Memulai Kebiasaan Sehat di Pagi Hari, Ini Manfaatnya Bagi Tubuh

"Terpenting, orang ini merasa di badannya enggak enak. Itu sinyal kalau tubuh harus segera diperiksa," ujar Dokter Levina. 

Menurutnya, solusi gangguan sindrom metabolik untuk mencegah penyakit yang lebih serius ialah perbaikan pola makan, aktivitas fisik, dan pola tidur. 

Pembukaan Klinik Sirka di BSD
Pembukaan Klinik Sirka di BSD PARAPUAN / Kinanti

Ada Klinik Sirka

Klinik Sirka di BSD
Klinik Sirka di BSD PARAPUAN / Kinanti

Sirka yang sebelumnya dikenal sebagai platform kesehatan digital, kini hadir sebagai klinik di BSD.

Tak sekadar mengatasi obesitas, Klinik Sirka juga memberikan pelayanan holistik untuk pencegahan dan perawatan gangguan metabolik.

Rifanditto Adhikara, Chief Executive Officer Klinik Sirka menjelaskan, "Dari data Sirka setelah melayani lebih dari 25.000 pasien hingga 2024, kami menemukan lebih dari 60% pelanggan kami, memiliki gangguan metabolik.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Klinik Sirka hadir sebagai klinik metabolik pertama di Indonesia (1st metabolic clinic in Indonesia) dengan layanan holistik yang kini berbasis online dan offline."

Baca Juga: Lebih Banyak Penyakit Kanker Menyerang Perempuan yang Lebih Muda

Berbeda dengan rumah sakit atau klinik lain yang hanya konsultasi sekali sebulan atau sesuai jadwal saja, Klinik Sirka menggabungkan layanan konsultasi tatap muka di klinik, home care, serta pendampingan sehari-hari melalui aplikasi Sirka.

Harapannya, perawatan dan perubahan pasien menjadi lebih holistik.

"Pasien yang datang di Klinik kami biasanya bukan dengan kondisi obesitas karena kelebihan lemak biasa, tetapi juga dengan gangguan metabolik. Oleh sebab itu, kami terus melengkapi poliklinik Sirka," jelas Riffandito.

Poliklinik Sirka terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter penyakit jantung, dokter spesialis gizi klinis, dan dokter umum.

Ada juga nutrisionis, apoteker, ners, dan sport coach untuk membantu perjalanan menuju hidup sehat menjadi lebih komprehensif. 

Secara umum, program di Klinik Sirka dirancang untuk mengintegrasikan perkembangan teknologi dengan layanan tatap muka.

Setiap program didasari oleh perubahan gaya hidup dan dikombinasi dengan pemberian obat, suplemen, hingga treatment di dalam klinik.

Klinik Sirka sangat memahami bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan kondisi yang berbeda, sehingga program kami selalu disesuaikan secara personal.

Baca Juga: Sudah Tahu Bahaya, Kenapa Masih Banyak Orang Mengabaikan Risiko Asap Rokok bagi Ibu Hamil?

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Biar Tak Habis untuk Jajan, Ini 5 Tips Mengelola Gaji untuk Gen Z