Parapuan.co - Kawan Puan, situasi darurat sering kali datang tanpa adanya aba-aba.
Misalnya dari biaya pengobatan, perbaikan kendaraan, hingga kebutuhan mendesak lainnya bisa datang kapan saja.
Sering kali, kebutuhan mendesak ini diatasi dengan dara darurat untuk meringankan beban finansial dari kebutuhan tak terduga.
Hal ini pun membuktikan bahwa dana darurat sangat penting dimiliki untuk membantu meringankan situasi genting yang bisa datang kapan saja.
Kendati demikian, masih banyak perempuan yang justru mengabaikan pentingnya dana darurat.
Lantas, jika menghadapi situasi semacam ini, apa yang perlu dilakukan oleh perempuan?
Menghadapi Kebutuhan Mendesak Tanpa Ada Dana Darurat
Merujuk dari laman resmi BPJS Kesehatan, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi kebutuhan mendesak tanpa dana darurat seperti:
1. Kurangi Pengeluaran dan Utamakan Kebutuhan Dasar
Baca Juga: Selain Antisipasi Kebutuhan Mendesak, Ini 5 Alasan Perlunya Dana Darurat
Saat menghadapi kebutuhan mendesak tanpa adanya dana darurat, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah berhemat.
Fokuskan pengeluaranmu untuk hal-hal penting seperti makan dan kebutuhan tempat tinggal.
Kamu bisa membatasi pengeluaranmu dengan melakukan perubahan pada kebiasaan sehari-hari.
Misalnya, bila kamu terbiasa membeli makan di luar, mulailah membawa bekal yang kamu siapkan sendiri. Dengan begitu, kamu jadi lebih mudah menyisakan dana cadangan.
2. Menggunakan Dana Keperluan Lain
Berikutnya periksa kembali pos-pos pengeluaranmu. Mungkin saja ada dana yang bisa dialihkan seperti tabungan, hiburan, atau liburan.
Dibanding menggunakannya untuk hal-hal yang bersifat non-prioritas, lebih baik utamakan dulu untuk mengatasi kebutuhan mendesak.
Lagi-lagi, pastikan dana ini tidak mengganggu dana kebutuhan sehari-hari, ya!
Baca Juga: Lakukan 5 Hal Sederhana Ini untuk Memperbaiki Kondisi Keuangan
3. Cari Penghasilan Tambahan
Selain menyiasati pengeluaran, carilah sumber penghasilan yang bisa membantu kamu melewati kondisi darurat.
Coba ambil pekerjaan freelance yang sesuai minat dengan waktu dan sistem kerja yang lebih fleksibel.
Menjual barang-barang yang sudah tidak terpakai juga dapat menjadi solusi. Ingat, pilihlah barang yang masih memiliki kondisi baik dan layak pakai.
(*)