Bisakah Cara Ini Cukup Efektif untuk Menolak Paksaan Menikah saat Kamu Masih Remaja?

Arintha Widya - Jumat, 24 Januari 2025
Cara efektif menolak dipaksa menikah di usia remaja.
Cara efektif menolak dipaksa menikah di usia remaja. iStockphoto

Parapuan.co - Kawan Puan, masih banyak anak remaja yang dipaksa menikah di usia belia oleh kedua orang tuanya dengan berbagai alasan, terutama kemiskinan.

Namun, tentulah tidak semua remaja perempuan bersedia dipaksa menikah ketika belum siap.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) baru-baru ini membagikan langkah untuk menolak paksaan menikah saat usiamu masih di bawah 19 tahun.

Berikut hal-hal yang disarankan oleh KemenPPPA yang dikutip dari laman Instagram resmi!

1. Menjelaskan Alasanmu untuk Tidak Buru-Buru Menikah

Jelaskan alasanmu menolak menikah di usia sekarang kepada orang tua. Tekankan bahwa kamu ingin menyelesaikan pendidikan, meraih impian, dan menjaga kesehatan.

Gunakan data dan fakta untuk meyakinkan mereka. Bila perlu, ajak orang tua berdialog dengan dinas yang menangani urusan Perlindungan Perempuan dan Anak serta Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

Di sana, mereka dapat memahami lebih baik tentang dampak pernikahan di usia anak dan pentingnya menunda pernikahan hingga usia yang matang.

2. Menghindari Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Perceraian

Baca Juga: Pentingnya Pemberdayaan Perempuan untuk Mencegah Pemaksaan Perkawinan

Pernikahan yang dilakukan sebelum usia 19 tahun memiliki risiko lebih tinggi terhadap konflik rumah tangga, termasuk KDRT dan perceraian.

Hal ini disebabkan oleh kurangnya kematangan emosional dan kemampuan menyelesaikan masalah.

Dengan menunggu hingga siap sepenuhnya secara mental dan emosional, seseorang dapat mengurangi risiko konflik dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan pasangan.

3. Menghindari Risiko Kesehatan

Menikah dan hamil di usia remaja dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi perempuan.

Menurut berbagai penelitian, perempuan yang hamil di usia muda lebih rentan mengalami komplikasi serius seperti kematian saat melahirkan, dan kanker serviks.

Selain itu, kesiapan fisik dan mental yang belum matang dapat berdampak buruk pada kesehatan anak yang dilahirkan.

Menunda pernikahan hingga tubuh dan mental benar-benar siap membantu memastikan ibu dan anak bisa hidup sehat dan berkualitas.

Apakah Cara-Cara Tersebut Efektif?

Baca Juga: Kemenpppa Ungkap Alasan Kuat Menolak Pernikahan Anak di Bawah Usia 19 Tahun

Cara tersebut bisa efektif, tetapi penerapannya yang butuh langkah lebih praktis agar kamu bisa menolak dipaksa menikah.

Kamu yang tinggal di daerah yang barangkali jauh dari lembaga perlindungan perempuan dan anak, bagaimana mengajak orang tua berdialog? Bagaimana agar orang tua mau diajak berdialog dan tidak menolak duluan?

Nah, untuk kasus tertentu, kamu mungkin tidak harus mengajak orang tua berdialog dengan lembaga terkait perempuan dan anak.

Apabila memang kamu dipaksa untuk menikah, orang tua tentu akan memberitahumu terlebih dulu, bukan?

Untuk menolaknya, pertama-tama kamu bisa menjelaskan dulu sendiri kepada mereka dengan cara komunikasi yang baik dan tetap menghormati mereka.

Seandainya orang tua keras kepala atas keputusan mereka, datangi perangkat RT atau desa atau orang yang dituakan untuk membantumu menjelaskan.

Mintalah bantuan kepada orang yang dihormati oleh orang tuamu untuk hal ini. Kamu mungkin butuh waktu sebelum orang tua menerima keputusanmu.

Yang terpenting, tunjukkan prestasi, bakat, kemauan, dan potensimu untuk meyakinkan orang tua agar tidak terburu-buru menikahkanmu di usia terlalu muda.

Baca Juga: Dampak Pernikahan Anak di Bawah Umur, Dari Jasmani sampai Psikologis

(*)

Sumber: Kemenpppa
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Bisakah Cara Ini Cukup Efektif untuk Menolak Paksaan Menikah saat Kamu Masih Remaja?