Parapuan.co - Tahun Baru Imlek menjadi momen yang dinantikan setiap masyarakat Tionghoa.
Beberapa daerah pun juga menghiasi jalanan dengan dekorasi-dekorasi berwarna merah dan emas.
Misalnya di kawasan Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, terdapat dekorasi lampion yang begitu meriah.
Ada juga patung-patung yang melambangkan shio seperti ular kayu, monyet, hingga macan.
Kawan Puan mungkin bertanya tanya mengapa imlek identik dengan warna merah dan emas.
Merujuk dari laman Kompas.com, warna merah pada perayaan Imlek melambangkan sebuah kemakmuran.
Sementara dalam budaya China, warna merah dianggap sebagai keberuntungan.
Selain merah, budaya China juga menganggap ada tiga warna pembawa keberuntungan, yakni kuning, dan hijau.
Warna-warna ini berasal dari Teori Lima Elemen Tiongkok.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Menu Makanan Khas Imlek Wajib Dicoba Disertai Resepnya
Merah melambangkan api, kuning melambangkan tanah, hijau atau biru melambangkan kayu.
Sementara itu, warna putih melambangkan logam dan hitam melambangkan air.
Di sisi lain, merah merupakan warna tradisional Etnis Han yang dominan di China.
Warna ini melambangkan keberuntungan, vitalitas, perayaan, dan kemakmuran.
Pada Tahun Baru Imlek, masyarakat memakai pakaian berwarna merah untuk meningkatkan keberuntungan dan mengusir roh jahat.
Selain untuk mendapatkan keberuntungan, warna merah juga dipakai orang Tionghoa untuk melawan kesialan.
Sementara warna emas secara tradisional juga kerap dilambangkan sebagai kemakmuran dan kekayaan.
Baca Juga: Tradisi Unik Perayaan Imlek di China yang Masih Jarang Diketahui
(*)