Parapuan.co - Kawan Puan, perkembangan motorik kasar bayi merupakan salah satu aspek penting dalam tumbuh kembangnya.
Motorik kasar melibatkan gerakan otot-otot besar, seperti tangan, kaki, dan tubuh secara keseluruhan.
Setiap bayi memiliki perkembangan yang berbeda, tetapi secara umum ada tahapan tertentu yang bisa menjadi acuan.
Bulan Pertama
Pada bulan pertama, bayi biasanya sudah mampu mengangkat kepalanya saat dalam posisi tengkurap.
Seiring bertambahnya usia hingga tiga bulan, kekuatan otot leher dan lengannya meningkat sehingga bayi dapat menahan kepalanya lebih lama dengan bertumpu pada lengan.
Setelah memasuki usia tiga bulan, bayi mulai berguling dengan sengaja.
Ini bukan sekadar gerakan refleks seperti sebelumnya.
Sekitar usia 3,5 bulan, sebagian besar bayi sudah bisa tengkurap sendiri, dan di usia 4 bulan, mereka mulai lebih lancar dalam berguling.
Baca Juga: Manfaat ASI untuk Kesehatan Fisik dan Psikologis Bayi
Usia 4 Hingga 10 Bulan
Di usia sekitar empat hingga lima bulan, bayi mulai bisa duduk dengan bantuan, seperti disangga di pangkuan atau kursi bayi.
Kemampuan ini terus berkembang hingga usia enam bulan, di mana bayi mulai bisa duduk tanpa bantuan meskipun dalam waktu singkat. Biasanya, pada usia delapan bulan, bayi sudah mampu duduk sendiri dari posisi terlentang tanpa bantuan.
Memasuki usia enam hingga sepuluh bulan, bayi mulai belajar merangkak atau merayap dengan kekuatan tangan dan kakinya. Sekitar usia tujuh bulan, mereka sudah bisa berdiri dengan bertumpu pada benda di sekitarnya, seperti meja atau kursi.
Empat bulan setelahnya, yaitu sekitar usia sepuluh hingga sebelas bulan, bayi mulai bisa berdiri tanpa bantuan dan mulai berjalan sambil berpegangan pada furnitur.
Usia 12 Bulan
Pada usia dua belas hingga tiga belas bulan, kebanyakan bayi sudah mampu berjalan sendiri tanpa bantuan. Pada tahap ini, mereka semakin aktif dalam mengeksplorasi lingkungan sekitar, meningkatkan rasa percaya diri, dan mulai lebih mandiri dalam bergerak.
Perkembangan motorik kasar yang baik membantu bayi lebih percaya diri serta mendukung interaksi sosial dengan orang tua, pengasuh, maupun teman sebaya. Jika Kawan Puan merasa ada keterlambatan dalam perkembangan si kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli tumbuh kembang anak agar mendapatkan saran terbaik.
Baca Juga: 5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Membeli Popok Bayi