Parapuan.co - Maraknya penjualan produk kecantikan baik itu komestik maupun skincare bermerkuri cukup meresahkan masyarakat, terutama perempuan.
Penggunaan merkuri pada kosmetik dan skincare ini memang memberikan efek cerah secara instan.
Kendati demikian, ada bahaya yang mengancam akibat penggunaan kosmetik dan skincare bermerkuri pada tubuh.
Bahkan, penggunaan merkuri dalam dalam jangka (? jangka lama maksudnya?) bisa menimbulkan risiko kesehatan serius termasuk kanker.
Inilah alasan mengapa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia melarang penggunaan merkuri dalam produk kosmetik dan skincare.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr. Arini Astari Widodo, SM, SpDVE juga menjelaskan bahaya merkuri pada tubuh.
"Paparan jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kerusakan pada sistem saraf dan efek toksi lainnya," ujar dokter Arini dikutip dari Kompas.com.
Lebih dalam lagi, dokter Arini juga menyebut bahwa beberapa penelitian mendapati bahwa paparan merkuri meningkatkan risiko kanker pada perempuan.
"Beberapa penelitian menyebutkan bahwa paparan merkuri dapat meningkatkan risiko kanker melalui mekanisme toksik dan inflamasi," imbuhnya.
Baca Juga: 3 Tanda Kosmetik Mengandung Merkuri, Pastikan Cek Warna dan Aromanya
Untuk Kawan Puan ketahui bahwa merkuri yang terkandung dalam produk kosmetik atau skincare bisa terserap melalui lapisan epidermis dan masuk ke dalam tubuh.
Setelah masuk ke dalam tubuh, zat merkuri dapat masuk ke organ tubuh kemudian mengendap.
Proses masuknya merkuri ke dalam tubuh ini terjadi melalui beberapa mekanisme yaitu:
- Menembus stratum korneum, lapisan terluar dari epidermis terutama jika kulit mengalami kerusakan atau iritasi.
- Setelah melewati stratum korneum, merkuri bergerak ke lapisan epidermis yang lebih dalam lalu ke dermis.
- Dari dermis merkuri dapat masuk ke dalam sistem sirkulasi darah melalui pembuluh darah kapiler yang ada di dermis.
Jika berlangsung terus menerus maka senyawa merkuri bisa mengendap di beberapa organ tubuh yang dibawa melalui darah.
Endapan merkuri tersebutlah yang kemudian memicu sel kanker untuk bangkit.
"Merkuri dapat menyebabkan stres oksidatif yang menghasilkan radikal bebas, yang kemudian dapat merusak DNA dan menyebabkan mutasi yang berpotensi mengarah pada perkembangan kanker," tandasnya.
Baca Juga: Viral di TikTok Skincare Abal-Abal, Ini Sejarah Penggunaan Merkuri pada Produk Kecantikan
(*)