Parapuan.co - Film Sebelum 7 Hari merupakan salah satu film horor Indonesia yang menarik perhatian dengan cerita yang memadukan unsur drama keluarga dan horor mencekam.
Sebelum dirilis sebagai film panjang, cerita ini lebih dulu hadir dalam versi film pendek berjudul sama garapan Pijaru.
Dua tokoh utama film Sebelum 7 Hari, Agla Artalidia dan Fanny Ghassani belum lama ini berkunjung ke redaksi PARAPUAN dan mengungkapkan perbedaan utama antara film pendek dan versi panjangnya. Yuk, simak!
Lebih dari Sekadar Horor: Drama Keluarga yang Lebih Kuat
Menurut Agla, film pendek Sebelum 7 Hari menampilkan kisah seorang ibu dan dua anaknya yang pulang untuk mengunjungi nenek mereka yang telah meninggal.
Di awal cerita, film ini terasa seperti drama keluarga biasa, tetapi di akhir muncul elemen horor yang mengejutkan.
Konsep ini juga dipertahankan dalam versi panjangnya, tetapi dengan eksplorasi yang lebih dalam terhadap hubungan keluarga.
"Kalau misalnya kita lihat film pendeknya itu kan seorang ibu dan dua orang anaknya datang pulang untuk mengunjungi ibunya yang sudah meninggal," kata Agla yang juga sudah menyaksikan versi film pendeknya.
"Kayak drama pas ditonton, tapi pas di ending film 'eh ternyata ada sesuatu, ternyata horor juga'. Jadi, itu yang tergambar juga di film Sebelum 7 Hari ini. Enggak cuma horor yang kita sajikan tapi juga drama keluarga," jelas Agla.
Baca Juga: 3 Hari Tayang, Film Vina: Sebelum 7 Hari Tembus 1 Juta Penonton
Penambahan Karakter Baru dan Plot Twist yang Lebih Kompleks
Salah satu perbedaan paling mencolok antara film pendek dan versi panjangnya adalah adanya tambahan karakter serta plot twist yang tidak terdapat dalam versi awal.
Dalam film pendek, hanya ada seorang anak perempuan yang menjadi pusat cerita, sementara dalam film panjang, ada karakter tambahan seperti Kadar, kakak dari tokoh utama.
"Ada karakter-karakter baru yang enggak ada di film pendeknya, misalnya kakak aku, Mas Kadar (diperankan Haidar Salish)," ucap Agla.
"Kalau di film pendeknya kan anaknya cuma yang perempuan itu aja. Ini ada karakter-karakter baru, terus ada plot twist yang enggak ada di film pendeknya,” tambah Agla.
Penyingkapan Alasan di Balik Teror Nenek
Jika dalam film pendek teror yang dilakukan oleh sang nenek terasa misterius dan tidak terlalu dijelaskan, dalam versi panjangnya penonton akan mendapatkan jawaban lebih lengkap mengenai alasan di balik teror tersebut.
Fanny Ghassani menekankan bahwa dalam film panjang, motivasi nenek dalam melakukan teror dijelaskan dengan lebih rinci, termasuk hubungan antara Anggun, Tari, dan cucu-cucunya.
"Kalau di film pendeknya itu kan tidak terjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, motivasi si nenek melakukan teror," tutur Fanny kepada PARAPUAN.
"Di film panjang ini secara detail dijelaskan kenapa nenek itu melakukan teror, bagaimana sebenarnya hubungan Anggun dan juga Tari, dan kepada cucu-cucunya itu terjelaskanlah," tutupnya.
Film Sebelum 7 Hari sendiri sudah tayang di bioskop sejak 23 Januari 2025. Yuk, nonton sebelum terlambat!
Baca Juga: Fanny Ghassani dan Agla Jalani Hubungan Ibu-Anak Penuh Teror di Film Horor Sebelum 7 Hari
(*)