Mengenal Kanker Perut: Penyakit yang Sebabkan Lee Joo Sil Pemain Squid Game 2 Wafat

Arintha Widya - Senin, 3 Februari 2025
Aktris Lee Joo Sil meninggal dunia karena kanker perut, kenali penyebab dan gejalanya.
Aktris Lee Joo Sil meninggal dunia karena kanker perut, kenali penyebab dan gejalanya. Instagram @cinemadeinasia

Parapuan.co - Kawan Puan, kabar duka datang dari dunia hiburan Korea Selatan. Aktris Lee Joo Sil dikabarkan meninggal dunia.

Lee Joo Sil, pemain drama Korea Squid Game 2 meninggal dunia Minggu (2/2/2025) pagi waktu setempat karena telah lama menderita kanker perut.

Di Squid Game 2, Lee Joo Sil berperan sebagai Park Mal Soon, ibu dari Hwang Jun Ho (Wi Ha Joon) dan ibu tiri dari Hwang In Ho/Front Man (Lee Byung Hun).

Sebelum meninggal dunia karena melawan kanker perut, Lee Joo Sil sendiri pernah mengaku dirinya sakit kanker payudara beberapa tahun silam.

Agar Kawan Puan dapat mewaspadai kanker perut sehingga bisa meminimalkan gejalanya dan melakukan perawatan lebih dini, yuk kenali faktor risikonya seperti mengutip berbagai sumber via Kompas.com di bawah ini!

Mengenal Apa Itu Kanker Perut dan Gejalanya

Kanker perut atau kanker lambung, adalah penyakit yang terjadi ketika sel kanker tumbuh secara tidak terkendali di dalam lambung.

Mengutip Mayo Clinic, kanker perut dapat terbentuk di bagian mana pun dari lambung.

Di Amerika Serikat, kanker lambung lebih sering terjadi di persimpangan antara lambung dan kerongkongan (persimpangan gastroesofagus).

Baca Juga: Disebut Silent Killer, Kenali Gejala Kanker Pankreas Sebelum Terlambat

Sementara itu, di negara lain, kanker ini lebih umum berkembang di bagian utama lambung.

Sekitar 95 persen kasus kanker lambung bermula dari lapisan dalam lambung dan berkembang perlahan.

Jika tidak diobati, kanker ini dapat membentuk massa (tumor) dan menembus lebih dalam ke dinding lambung, serta menyebar ke organ lain seperti hati dan pankreas.

Pada tahap awal, kanker lambung sering kali tidak menunjukkan gejala.

Tanda awal yang umum, seperti penurunan berat badan tanpa sebab dan nyeri perut, biasanya muncul ketika kanker sudah memasuki tahap lanjut.

Gejala lain dari kanker lambung meliputi:

  • Kehilangan nafsu makan
  • Kesulitan menelan
  • Kelelahan atau kelemahan
  • Mual dan muntah
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Sakit maag dan gangguan pencernaan
  • Tinja berwarna hitam atau muntah darah
  • Perut terasa kembung setelah makan
  • Nyeri perut di atas pusar
  • Merasa kenyang meski makan sedikit

Karena gejala ini juga bisa terjadi pada penyakit lain, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keluhan tersebut.

Penyebab Kanker Perut atau Kanker Lambung

Penyebab pasti kanker lambung belum sepenuhnya diketahui. Kanker ini dimulai dengan mutasi DNA yang menyebabkan sel tumbuh dan berkembang biak secara tidak terkendali, membentuk tumor.

Baca Juga: Bahaya Rokok pada Perempuan: Meningkatkan Risiko Penyakit Kanker

Jika tidak diobati, kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui sistem limfatik.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker lambung, antara lain:

1. Usia dan Jenis Kelamin

Risiko kanker lambung meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kasus terjadi pada orang berusia 55 tahun ke atas.

Laki-laki juga dua kali lebih berisiko terkena kanker lambung dibandingkan perempuan.

2. Merokok

Merokok meningkatkan risiko kanker lambung sekitar dua kali lipat. Asap rokok yang tertelan dapat merusak sel-sel lambung.

Semakin lama dan banyak seseorang merokok, semakin besar risikonya.

3. Infeksi Helicobacter pylori

Baca Juga: Makanan yang Baik Dikonsumsi Perempuan Penderita Kanker Paru-Paru

Bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) dapat menyebabkan peradangan kronis pada lambung (gastritis atrofi kronis), yang meningkatkan risiko kanker lambung.

4. Pola Makan

Makanan yang tinggi garam, daging asap, ikan asin, serta rendah serat dapat meningkatkan risiko kanker lambung.

Sebaliknya, konsumsi buah dan sayuran yang kaya serat dapat membantu melindungi dari kanker ini.

5. Riwayat Keluarga

Memiliki anggota keluarga yang pernah terkena kanker lambung dapat meningkatkan risiko.

Dalam beberapa kasus, mutasi genetik seperti pada gen E-cadherin juga dikaitkan dengan risiko kanker lambung.

6. Pernah Mengalami Kanker Lain

Orang yang pernah mengalami kanker kerongkongan, limfoma non-Hodgkin, kanker prostat, kanker payudara, atau kanker ovarium memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker lambung.

Baca Juga: Tahun Baru Identik dengan Menu Bakaran, Hati-Hati Bisa Picu Kanker

7. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi seperti anemia pernisiosa (kekurangan vitamin B12) dan tukak lambung akibat infeksi H. pylori dapat meningkatkan risiko kanker lambung.

8. Pernah Menjalani Operasi Lambung

Operasi pada lambung, seperti gastrektomi parsial atau prosedur untuk mengatasi tukak lambung, dapat meningkatkan risiko kanker lambung.

Pencegahan dan Diagnosis

Meskipun kanker lambung sulit dicegah sepenuhnya, beberapa langkah dapat membantu mengurangi risikonya.

MIsalnya dengan berhenti merokok, mengurangi konsumsi makanan tinggi garam, serta mengadopsi pola makan sehat dengan memperbanyak serat, buah, dan sayuran.

Untuk mendiagnosis kanker lambung, dokter dapat melakukan berbagai pemeriksaan seperti endoskopi, biopsi, dan pencitraan medis (CT scan atau MRI).

Jika terdeteksi lebih awal, peluang keberhasilan pengobatan menjadi lebih tinggi.

Kanker lambung seperti yang dialami Lee Joo Sil menunjukkan betapa pentingnya deteksi dini dan perhatian terhadap gejala-gejala awal penyakit ini.

Baca Juga: Lebih Banyak Penyakit Kanker Menyerang Perempuan yang Lebih Muda

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya