Parapuan.co - Mengetahui bahwa suami berselingkuh adalah pengalaman yang sangat menyakitkan bagi perempuan.
Rasa sakit hati, marah, kecewa bisa muncul akibat pengkhianatan tersebut.
Lebih parahnya lagi, perselingkuhan dalam rumah tangga membuat perempuan bisa mengalami masalah kesehatan mental.
Rasa kecewa berkepanjangan bisa membuatmu mengalami stres yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Alhasil, stres yang kamu rasakan secara berlarut pada akhirnya bisa menyebabkan gangguan mental, termasuk depresi.
Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk pulih dari situasi terpuruk akibat perselingkuhan suami.
Meski tidak bisa dilakukan secara instan, ada beberapa hal yang bisa membuat kondisi mental istri tetap stabil usai perselingkuhan.
Merujuk dari laman Affair Recovery, tahap pertama yang bisa dilakukan untuk pulih dari rasa sakit akibat perselingkuhan adalah penerimaan.
Rasakan berbagai emosi negatif dalam dirimu, jangan berpura-pura terlihat kuat untuk menghadapi situasi ini.
Baca Juga: Sudah Beristri, Kenapa Laki-Laki Tetap Nekat Selingkuh? Ini Alasannya
Untuk diketahui bahwa rasa sakit muncul akibat dari sesuatu yang terjadi pada kita.
Seiring berjalannya waktu, rasa sakit tersebut perlahan akan mulai memudar.
Izinkan dirimu untuk merasakan kesedihan, marah, dan kekecewaan tanpa menekan atau mengabaikannya.
Menerima perasaan ini adalah langkah awal yang penting dalam proses penyembuhan.
Jangan terburu-buru untuk 'melupakan' atau 'melanjutkan hidup' tanpa terlebih dahulu menghadapi dan memahami emosi yang muncul.
Berikutnya, hindari untuk menyalahkan dirimu sendiri atas perselingkuhan pasangan.
Kerapkali, perempuan cenderung menyalahkan diri sendiri atas tindakan pasangan mereka.
Penting untuk menyadari bahwa keputusan suami untuk berselingkuh adalah pilihannya sendiri dan bukan cerminan dari kekuranganmu.
Baca Juga: Selingkuh dan Maskulinitas dalam Serial Jangan Salahkan Aku Selingkuh Marshanda
Menghentikan kebiasaan menyalahkan diri sendiri akan membantumu membangun kembali harga diri dan kepercayaan diri.
Mengutip dari laman Marriage, Dr. Lawanda N. Evans, seorang konselor menyebut bahwa tidak ada alasan yang membuat laki-laki selingkuh dari pasangannya, kecuali jika mereka memang memilih untuk melakukan.
Seorang suami yang selingkuh dari istrinya bukanlah sesuai yang terjadi begitu saja.
Artinya, itu memanglah pilihan yang telah dibuat oleh sang suami untuk mendua dan mengkhianati pernikahannya.
Sementara jika Kawan Puan mulai merasa kesulitan mengatasi emosi atau menemukan jalan keluar, berkonsultasilah dengan psikolog atau konselor pernikahan.
Profesional dapat membantu kamu memahami perasaanmu, memberikan strategi coping yang efektif, dan membimbingmu melalui proses penyembuhan.
Terapi juga dapat membantu dalam membangun kembali kepercayaan, baik pada diri sendiri maupun pada orang lain.
Baca Juga: Jadi Perempuan Berdaya, Begini Karakter Marshanda di Series Jangan Salahkan Aku Selingkuh
(*)