Parapuan.co - Perkembangan teknologi dan internet memberikan dampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak.
Salah satu dampak negatif yang cukup mengkhawatirkan adalah adanya konten dengan unsur pornografi.
Konten-konten ini dengan mudah diakses anak di internet, baik dalam bentuk video, suara, gambar, animasi, atau kartun.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid bahkan mengatakan bahwa saat ini Indonesia berada di posisi keempat dunia kasus konten pornografi anak.
Hal ini bukan hanya mengkhawatirkan generasi masa depan tapi juga mendorong pemerintah untuk segera memberlakukan kebijakan perlindungan anak di dunia digital.
Lebih dalam lagi, melindungi anak agar tidak terpapar konten pornografi diperlukan dari berbagai aspek termasuk dunia pendidikan.
Psikolog Klinis, Disya Arinda menyebutkan beberapa cara yang bisa dilakukan guru untuk melindungi siswanya dari paparan konten pornografi.
Merangkum dari laman Kompas.com, berikut penjelasan lengkapnya untuk kamu.
1. Ajarkan Literasi Digital
Baca Juga: Apa yang Terjadi saat Anak Terpapar Konten Pornografi di Internet?
Guru memiliki peran untuk membekali anak-anak didiknya dengan literasi digital.
Literasi digital yang dimaksud ini mencakup efek buruk pornografi untuk jangka pendek dan jangka panjang.
"Memang perlu guru-guru itu bekali anak siswanya tentang literasi digital. Ajarkan anak tentang bahaya konten pornografi, bagaimana melindungi dirinya dari dunia maya dan tidak mengunggah dan mengunduh konten-konten pornografi," ujarnya.
2. Berikan Edukasi Seksual
Pihak sekolah juga perlu memberikan penyuluhan pada siswa tentang edukasi seksual.
Edukasi ini terkait pengenalan anggota tubuh dan kewenangan tentang tubuh mereka.
Guru juga perlu mengajarkan anak kepada siapa mereka harus melapor jika mengalami tindak penyimpangan dari orang lain, termasuk yang ada di lingkungan sekolah.
"Guru harus memberikan sex education yang komprehensif tentunya, jadi sekolah bisa kerja sama dengan psikolog atau ahli untuk memberikan materi sesuai usianya mengenai batasan tubuh, privasi, resiko seksualitas," imbuhnya.
Baca Juga: Pentingnya Literasi Digital pada Anak untuk Mencegah Paparan Konten Pornografi
3. Tanaman Etika dan Moral
Pendidikan etika dan moral juga bisa diajarkan oleh guru di sekolah sejak anak usia dini.
Menanamkan tentang etika dan moral ini bermanfaat untuk sosialisasi anak dengan orang lain di masa depan.
"Guru perlu memberikan pemahaman tentang pentingnya rispek diri terhadap orang lain," ujarnya.
4. Batasi Akses Internet
Guru juga perlu menerapkan pembatasan penggunaan akses internet untuk mendisiplinkan anak.
"Pemantauan penggunaan internet di sekolah, misal dengan wifi dengan pembatasan konten-konten lain di luar pelajaran yang perlu diblokir," jelas Disya.
5. Buka Ruang Diskusi
Lebih lanjut, guru juga bisa membuka ruang diskusi bersama siswanya.
Baca Juga: Komdigi Berikan Sanksi Tegas Bagi Platform Digital yang Lalai Hapus Konten Pornografi
Ruang diskusi ini ditujukan agar anak bebas menyampaikan keluhan atau persoalan lain yang dirasa tidak sesuai norma.
"Buka ruang diskusi antara guru dengan siswa, di mana konselor jadi pihak yang bisa dipercaya bagi siswanya untuk cari bantuan," pungkasnya.
(*)