Studi Ungkap Suami Membuat Istri Dua Kali Lebih Stres Dibanding Anak

Arintha Widya - Senin, 10 Februari 2025
Studi: Suami penyebab istri dua kali lipat lebih stres dibanding anak.
Studi: Suami penyebab istri dua kali lipat lebih stres dibanding anak. PeopleImages

Parapuan.co - Kawan Puan, barangkali banyak orang beranggapan bahwa anak adalah sumber stres utama dalam keluarga.

Bisa jadi mereka menganggap demikian karena anak-anak, terlebih balita membutuhkan perhatian dan perawatan yang terus-menerus.

Namun, sebuah studi yang dilakukan oleh Today sebagaimana melansir My Positive Outlooks mengungkapkan hal mengejutkan.

Bahwasanya, justru suamilah yang menjadi penyebab stres lebih besar bagi istri dibandingkan anak-anak mereka.

Dalam survei yang melibatkan lebih dari 7.000 ibu di Amerika Serikat, hasil menunjukkan bahwa sebagian besar ibu menilai tingkat stres mereka berada pada angka 8,5 dari 10.

Yang mengejutkan, hampir setengah dari para ibu yang berpartisipasi dalam survei tersebut menyatakan bahwa suami menjadi sumber stres yang lebih besar dibanding anak-anak mereka.

Suami Lebih Menyebabkan Stres Dibanding Anak

Meskipun temuan ini mungkin sulit dipercaya bagi sebagian orang, penelitian terpisah dari Universitas Padova mendukung hasil survei tersebut.

Studi itu menemukan bahwa setelah istri meninggal, kesehatan suami cenderung memburuk.

Baca Juga: Tugas Domestik Rumah Tangga, Siapa yang Bertanggung Jawab Penuh?

Sebaliknya, setelah suami meninggal, banyak istri justru menjadi lebih sehat.

Fenomena ini menunjukkan bahwa perempuan dapat mengatasi stres dan depresi dengan lebih baik setelah suami mereka tidak lagi ada.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan stres adalah kurangnya bantuan dari pasangan.

Satu dari lima ibu menyebutkan bahwa kurangnya keterlibatan suami dalam mengurus rumah tangga merupakan sumber utama stres mereka.

Beban Pekerjaan Rumah Tangga yang Tidak Seimbang

Hasil survei menunjukkan bahwa 75 persen ibu merasa mereka menanggung sebagian besar, jika tidak seluruh, pekerjaan rumah tangga.

Tanggung jawab ini mencakup mengurus anak, menjaga kebersihan rumah, mencuci pakaian, memasak, serta memenuhi kebutuhan suami.

Ketidakseimbangan ini semakin membebani istri, terutama bagi mereka yang juga bekerja.

Selain itu, satu dari lima suami tidak berkontribusi dalam mengelola rumah tangga dan keluarga, yang semakin menambah beban bagi para istri yang memiliki lebih dari satu anak.

Baca Juga: Pentingnya Pembagian Tugas Perawatan dan Manfaatnya untuk Anggota Keluarga

Kesalahpahaman dalam Komunikasi

Namun, dalam pembelaan bagi para suami, sebuah studi menemukan bahwa dua dari tiga suami sebenarnya ingin membantu pekerjaan rumah tangga.

Sayangnya, banyak istri tidak secara eksplisit meminta bantuan, sehingga suami berasumsi bahwa mereka tidak diperlukan.

Laki-laki sering kali tidak menyadari tingkat stres yang dialami istri mereka dalam mengelola rumah tangga dan membesarkan anak-anak.

Karena para istri tidak meminta bantuan secara langsung, para suami mengira bahwa semuanya baik-baik saja dan istri mereka dapat mengatasinya sendiri.

Seorang ibu dalam survei mengatakan, “Meskipun saya memiliki suami yang bertanggung jawab, saya tetap merasa semua tekanan ada pada saya. Saya bekerja dengan jam kerja yang sama panjangnya dengan suami, tetapi tetap saja saya yang harus mengatur segala sesuatu.”

Beberapa istri juga enggan membagi tugas rumah tangga dengan suami karena kurangnya kepercayaan terhadap kemampuan suami dalam menangani pekerjaan rumah.

Akibatnya, mereka memilih untuk menangani semuanya sendiri, meskipun hal ini menyebabkan stres yang berlebihan.

Belajar dari hasil studi di atas, para pakar pernikahan menyarankan agar pasangan saling berbicara secara jujur dan terbuka mengenai beban serta tanggung jawab rumah tangga untuk membantu mengurangi stres yang dialami istri.

Jangan berasumsi bahwa istri dapat menangani semuanya sendirian, begitu pula istri agar tidak berpikir bahwa suami tidak peduli.

Dengan komunikasi yang baik, pasangan dapat menemukan solusi yang lebih efektif dalam berbagi tanggung jawab rumah tangga dan mengurangi tingkat stres dalam keluarga.

Baca Juga: Tips Merawat Bersama dan Berbagi Tugas Perawatan dengan Pasangan

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

WO di Lombok Diduga Lakukan Penipuan, Ini Tips Memilih Vendor untuk Calon Pengantin