Parapuan.co - Merencanakan pernikahan adalah momen yang penuh dengan kebahagiaan dan harapan.
Namun, di balik euforia tersebut, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh calon pengantin.
Terlebih lagi, jika pernikahan direncanakan setelah momen besar seperti Lebaran.
Persiapan yang matang menjadi kunci utama untuk memastikan segalanya berjalan lancar.
Sayangnya, banyak pasangan yang tanpa disadari melakukan kesalahan-kesalahan umum yang dapat mempengaruhi kelancaran hari bahagia mereka.
Dengan memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan ini, kamu dan pasangan dapat memastikan bahwa hari istimewa kalian berjalan sesuai dengan harapan.
Merujuk dari laman My Milestones Studios, berikut kesalahan umum yang kerap dilakukan pasangan saat mempersiapkan pernikahan.
Terburu-Buru Menentukan Tanggal
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan adalah menetapkan tanggal pernikahan secara terburu-buru tanpa mempertimbangkan berbagai aspek penting.
Baca Juga: WO di Lombok Diduga Lakukan Penipuan, Ini Tips Memilih Vendor untuk Calon Pengantin
Banyak pasangan berpikir bahwa setelah Lebaran adalah waktu yang ideal, tetapi lupa bahwa banyak vendor pernikahan sudah penuh karena tingginya permintaan.
Memilih tanggal tanpa mempertimbangkan ketersediaan venue, katering, dan fotografer bisa membuat kamu kesulitan mendapatkan layanan terbaik.
Solusinya? Pastikan kamu sudah mengecek jadwal vendor utama sebelum memutuskan tanggal pernikahan.
1. Tidak Menetapkan Anggaran dengan Jelas
Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan oleh calon pengantin adalah tidak menetapkan anggaran secara rinci sejak awal.
Tanpa anggaran yang jelas, pengeluaran bisa membengkak tanpa disadari, yang akhirnya menimbulkan stres finansial.
Untuk menghindari kesalahan ini, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan, yakni:
- Diskusikan dengan pasangan mengenai total dana yang tersedia untuk pernikahan.
- Buat daftar prioritas untuk menentukan elemen mana yang paling penting dan alokasikan dana sesuai dengan prioritas tersebut.
- Selalu sisihkan dana cadangan untuk pengeluaran tak terduga.
Baca Juga: Tantangan Milenial dan Gen Z dalam Mempersiapkan Pernikahan, Apa Saja?
2. Terlalu Banyak Mendengarkan Opini Orang Lain
Mendapatkan saran dari keluarga dan teman memang baik, namun terlalu banyak mendengarkan opini orang lain dapat membuatmu kehilangan visi asli pernikahan yang diinginkan.
Bisa diartikan bahwa membiarkan opini orang lain memengaruhi keputusanmu bisa menjadi kesalahan besar.
Ingatlah bahwa ini adalah hari istimewa kamu dan pasangan. Kamu perlu mengambil sikap tegas namun tetap sopan saat menolak saran yang tidak sesuai dengan keinginanmu.
3. Terlalu Fokus pada Tren
Mengikuti tren terbaru memang menggoda, namun terlalu fokus pada tren dapat membuat pernikahanmu kehilangan sentuhan personal dan terasa kurang autentik.
Oleh karenanya, pilih elemen-elemen yang benar-benar sesuai dengan kamu dan pasangan.
Ingat bahwa tren bisa cepat berlalu namun kenangan yang kamu ukir tetap abadi.
4. Mengabaikan Waktu Pemesanan Vendor
Baca Juga: WO di Lombok Diduga Lakukan Penipuan, Ini Tips Memilih Vendor untuk Calon Pengantin
Banyak calon pengantin berpikir bahwa setelah Lebaran mereka masih punya banyak waktu untuk mengurus persiapan.
Padahal, vendor pernikahan seperti venue, katering, dan dekorasi biasanya sudah dipesan jauh-jauh hari, terutama untuk bulan-bulan setelah Lebaran yang dianggap sebagai 'musim pernikahan'.
Idealnya pasangan mulai memesan vendor utama minimal 6-12 bulan sebelum tanggal pernikahan.
Jika kamu terlambat, bukan hanya kehabisan pilihan terbaik, tetapi juga berisiko membayar lebih mahal karena tingginya permintaan.
5. Kurang Berkomunikasi dengan Keluarga dan Pasangan
Pernikahan bukan hanya tentang dua orang, tetapi juga tentang dua keluarga yang bersatu.
Sayangnya, banyak calon pengantin yang kurang berkomunikasi dengan keluarga mengenai harapan, adat, atau ekspektasi pernikahan.
Kurangnya komunikasi ini sering kali menjadi penyebab utama stres menjelang pernikahan.
Untuk menghindari konflik, pastikan kamu dan pasangan selalu mendiskusikan setiap keputusan dengan terbuka serta melibatkan keluarga secara proporsional.
Baca Juga: 5 Tips Mengatur Biaya Pernikahan agar Tak Over Budget, Apa Saja?
(*)