Tanggung Jawab Mengurus Anak Tidak Seharusnya Dilimpahkan Semua pada Istri

Saras Bening Sumunar - Kamis, 13 Februari 2025
Tanggung jawab mengurus anak tidak bisa dilimpahkan pada istri.
Tanggung jawab mengurus anak tidak bisa dilimpahkan pada istri. IstockPhoto

Parapuan.co - Perempuan memiliki berbagai peran kompleks dalam kehidupan, termasuk menjadi ibu.

Dalam banyak budaya, termasuk di Indonesia, masih ada anggapan bahwa tanggung jawab utama dalam mengurus anak adalah tugas ibu.

Sementara itu, ayah sering kali dianggap sebagai pencari nafkah utama yang perannya hanya berfokus pada aspek finansial.

Menurut penulis, pemikiran ini perlu dikaji ulang karena pengasuhan anak bukan hanya tanggung jawab ibu, tetapi juga ayah.

Pada dasarnya, tugas pengasuhan yang dilimpahkan pada perempuan hanya akan memberatkan salah satu pihak.

Bukan itu saja, tugas pengasuhan yang dilakukan oleh ibu secara keseluruhan juga membuat anak kehilangan peran ayah atau fatherless.

Beberapa waktu lalu bahkan viral di media sosial khususnya TikTok saat seorang laki-laki yang diduga seorang ayah, melempar anaknya ke air banjir di Bekasi.

Dalam rekaman CCTV, tampak pria melempar anaknya sambil berkata 'Hey Anakmu'.

Pria tersebut juga melempar payung ke arah anaknya tersebut. Ucapan pria ini diduga ditujukan kepada istrinya yang sedang berada di depan rumah tetangga.

Baca Juga: Mengapa Perempuan Harus Mencintai Diri Sendiri Terlebih Dahulu?

Kabar beredar, diduga ayah tersebut merasa kesal karena sang anak rewel, sedangkan ibunya sedang di luar rumah.

Berkaca dari peristiwa tersebut, Pratiwi Kusuma Wardani, M.Psi., Psikolog menyebut bahwa pengasuhan yang dilimpahkan ke ibu bisa membuatnya stres dan depresi.

Lebih parahnya, situasi ini bisa membuat perempuan kehilangan kepercayaan pada sang suami.

"Kondisi psikologis ibu cukup berdampak pada hilangnya kepercayaan istri pada suami. Apalagi, bila istri juga berperan dalam mencari tambahan untuk kebutuhan rumah tangga," ujar Pratiwi dikutip dari laman Kompas.com.

"Dampaknya akan semakin kompleks seperti kelelahan, kecemasan, emosi yang tidak terkontrol," imbuhnya.

Pratiwi juga menekankan bahwa mengurus dan mendidik anak merupakan kerja sama ibu dan ayah, bukan perseorangan.

Penulis menyoroti bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan berperan besar, bukan hanya untuk anak tapi juga istrinya.

Dengan berbagi tugas secara adil, perempuan memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkembang, baik secara personal maupun profesional.

Baca Juga: Menyoroti Berbagai Tantangan Finansial yang Kerap Dihadapi Perempuan

Pengasuhan yang dilakukan secara tim, ibu dan ayah juga bentuk upaya pemberdayaan perempuan dalam keluarga.

Menurut penulis, pemberdayaan perempun dalam keluarga tidak hanya soal memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja atau mengejar pendidikan.

Dalam keluarga, menciptakan sistem yang adil dalam pembagian tugas rumah tangga juga penting dilakukan. 

Penulis memandang bahwa mengurus anak bukanlah tugas yang bisa sepenuhnya dilimpahkan kepada istri.

Ayah juga memiliki peran yang sama pentingnya dalam pengasuhan.

Selain membantu menciptakan keluarga yang harmonis, keterlibatan ayah dalam pengasuhan juga berkontribusi besar terhadap pemberdayaan perempuan dalam keluarga.

Baca Juga: Perempuan Single Punya Rumah Sendiri: Kemandirian yang Patut Jadi Tren

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Tanggung Jawab Mengurus Anak Tidak Seharusnya Dilimpahkan Semua pada Istri