Baca Juga: Perempuan Karier Hadapi Konflik di Tempat Kerja, Bagaimana Solusinya?
2. Fokus pada solusi, bukan sekadar keluhan – Alih-alih hanya mengeluh, usahakan untuk mengusulkan solusi konkret.
3. Gunakan pernyataan “Saya” – Hindari menyalahkan orang lain secara langsung. Misalnya, gunakan “Saya merasa…” dibandingkan “Kamu selalu…”.
4. Cari klarifikasi sebelum mengambil kesimpulan – Jangan langsung menganggap niat orang lain buruk sebelum memahami sudut pandang mereka.
5. Dengarkan secara aktif – Beri kesempatan kepada lawan bicara untuk mengungkapkan pendapat mereka tanpa menyela.
6. Kontrol emosi dan hindari serangan pribadi – Serangan secara personal hanya akan memperburuk situasi.
7. Temukan titik temu dan kompromi – Jika memungkinkan, cari solusi yang bisa diterima kedua belah pihak.
8. Naikkan ke level yang lebih tinggi hanya jika perlu – Jika konflik tidak dapat diselesaikan sendiri, laporkan dengan menyertakan solusi yang diusulkan.
9. Pelajari dari pengalaman – Evaluasi penyebab konflik dan bagaimana cara mencegahnya di masa depan.
Manajemen konflik yang baik bukan hanya soal menyelesaikan masalah yang ada, tetapi juga mencegah konflik baru muncul.
Dengan komunikasi yang jelas, keterbukaan, dan pendekatan yang konstruktif, baik manajer maupun karyawan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
Dengan menerapkan strategi ini, konflik bukan lagi hambatan, melainkan peluang untuk meningkatkan pemahaman, kerja sama, dan pertumbuhan di tempat kerja.
Baca Juga: 4 Tips Tetap Produktif di Kantor Meski Berkonflik dengan Rekan Kerja
(*)