Parapuan.co - Kawan Puan, mengetahui bahwa anak didiagnosis kanker adalah salah satu momen terberat dalam hidup orang tua.
Kehidupan keluarga bisa berubah dalam sekejap, dan berbagai perasaan seperti ketakutan, kebingungan, dan kesedihan akan muncul.
Meskipun situasi ini sulit, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk menghadapi tantangan ini dan mendukung anak mereka dengan sebaik mungkin.
Apa yang bisa dilakukan orang tua ketika anak terdiagnosis kanker? Simak uraiannya merangkum American Cancer Society di bawah ini!
1. Mengelola Perasaan dan Emosi
Setiap orang tua akan merasakan berbagai emosi yang berbeda ketika mengetahui anaknya sakit. Kamu mungkin akan merasa:
- Syok dan tidak percaya terhadap diagnosis
- Ketakutan dan kecemasan terhadap masa depan anak
- Kesedihan dan rasa bersalah
- Kemarahan dan perasaan tak berdaya
Perasaan-perasaan ini adalah hal yang wajar dan tidak perlu disembunyikan.
Yang terpenting adalah mencari cara untuk mengelola emosi dengan baik agar tetap bisa mendampingi anak dalam proses pengobatan.
2. Mencari Dukungan
Baca Juga: Lebih Banyak Penyakit Kanker Menyerang Perempuan yang Lebih Muda
Menghadapi diagnosis kanker pada anak bukanlah sesuatu yang harus dilakukan sendirian.
Mencari dukungan dapat membantu orang tua tetap kuat dan fokus dalam mendampingi anak mereka. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Berkonsultasi dengan dokter, perawat, atau pekerja sosial di tim perawatan anak.
- Bergabung dengan kelompok dukungan bagi orang tua yang anaknya juga mengalami kanker.
- Mendapatkan bimbingan dari pemuka agama atau konselor spiritual jika diperlukan.
- Menerima bantuan dari keluarga dan teman untuk meringankan beban sehari-hari.
3. Memahami Proses Pengobatan
Orang tua akan menerima banyak informasi tentang jenis kanker, metode pengobatan, efek samping, dan perawatan lanjutan.
Untuk mengelola informasi dengan baik, berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
Baca Juga: Mengenal Kanker Perut: Penyakit yang Sebabkan Lee Joo Sil Pemain Squid Game 2 Wafat
- Kenali tim medis anak, termasuk peran masing-masing tenaga kesehatan.
- Gunakan buku catatan atau binder untuk mencatat informasi penting, jadwal perawatan, dan pertanyaan yang ingin diajukan ke dokter.
- Minta penjelasan lebih lanjut jika ada informasi yang kurang dipahami.
- Pertimbangkan mendapatkan opini kedua jika merasa perlu memastikan keputusan pengobatan.
- Gunakan portal pasien online, jika tersedia, untuk memantau hasil tes dan jadwal konsultasi.
4. Menciptakan Rutinitas Baru
Selama beberapa minggu pertama setelah diagnosis, kehidupan keluarga akan berubah secara drastis.
Anak mungkin harus dirawat di rumah sakit, dan orang tua harus menyesuaikan jadwal kerja serta kehidupan sehari-hari. Untuk membantu menjaga stabilitas, orang tua bisa:
- Berkoordinasi dengan tempat kerja untuk mengetahui kemungkinan cuti atau fleksibilitas kerja.
Baca Juga: Daftar Penyakit yang Bisa Diperiksa Lewat Program Cek Kesehatan Gratis
- Meminta bantuan teman dan keluarga untuk mengurus kebutuhan rumah tangga atau saudara kandung anak yang sakit.
- Bertanya kepada tim medis kapan anak bisa kembali ke sekolah dan bagaimana cara menyesuaikan pendidikan selama masa perawatan.
- Menyesuaikan jadwal pemberian obat anak dengan rutinitas keluarga agar lebih mudah dijalani.
- Membangun sistem penghargaan kecil bagi anak yang dapat bertahan dalam pengobatan tanpa harus selalu memberikan hadiah besar.
5. Memperhatikan Kesehatan Mental Orang Tua
Orang tua sering kali mengabaikan diri sendiri saat fokus merawat anak yang sakit. Padahal, menjaga kesehatan mental sangat penting agar tetap bisa memberikan dukungan terbaik.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merawat diri sendiri adalah:
- Istirahat yang cukup dan menjaga pola makan sehat.
- Menjalani aktivitas yang menenangkan, seperti membaca, menulis, atau berolahraga ringan.
- Berbicara dengan psikolog atau terapis jika merasa kewalahan.
- Mencari bantuan keuangan, jika diperlukan, untuk meringankan beban biaya perawatan.
Menghadapi kanker pada anak adalah perjalanan yang penuh tantangan, tetapi dengan dukungan yang tepat dan strategi yang baik, orang tua dapat membantu anak mereka menjalani perawatan dengan lebih kuat.
Jangan ragu untuk mencari bantuan dan menjaga kesejahteraan diri sendiri agar bisa terus menjadi sumber kekuatan bagi anak selama masa sulit.
Baca Juga: Ingin Donasi Rambut untuk Penderita Kanker seperti Erina Gudono, Perhatikan Ini
(*)