Parapuan.co - Menjelaskan penyakit kepada anak merupakan tugas yang menantang bagi orang tua, terlebih untuk kondisi yang terbilang parah seperti kanker.
Pemahaman anak tentang penyakit serta cara mereka menghadapinya bergantung pada usia dan gaya coping mereka.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan penjelasan yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak, agar mereka merasa lebih tenang dan dapat mengelola kondisinya dengan lebih baik.
Melansir About Kids Health, berikut ini cara yang bisa kamu lakukan untuk menjelaskan pada anak tentang penyakit mereka!
Cara Berkomunikasi dengan Anak tentang Penyakitnya
1. Cari Tahu Apa yang Sudah Diketahui Anak
- Ajukan pertanyaan seperti, "Apa yang kamu tahu tentang (nama penyakitnya)?"
- Klarifikasi pemahaman mereka. Misalnya, anak dengan asma mungkin mengenal istilah tersebut tetapi masih memiliki kesalahpahaman tentang kondisinya.
2. Berikan Penjelasan dengan Jelas dan Sederhana
- Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak.
- Jangan memberikan terlalu banyak informasi sekaligus agar anak tidak merasa kewalahan.
3. Biarkan Anak Memimpin Diskusi
- Dengarkan pertanyaan mereka dan perhatikan ekspresi maupun reaksi emosionalnya.
- Beri kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan perasaan dan kekhawatirannya.
4. Gunakan Sumber Daya yang Beragam
Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Ini 4 Jenis Kanker yang Rentan Serang Anak
Buku cerita, video edukatif, gambar, dan permainan dapat membantu anak memahami penyakitnya dengan lebih baik.
5. Jawab Pertanyaan dengan Jujur
Jika kamu tidak tahu jawabannya, cari tahu bersama anak. Ini akan membantu mereka merasa lebih percaya diri dalam menghadapi situasi mereka.
Penjelasan Penyakit Berdasarkan Usia Anak
1. Anak Usia Prasekolah (3-5 Tahun)
Pada usia ini, pemahaman anak tentang penyakit masih bersifat sederhana dan cenderung bersifat "magis" atau tidak logis. Mereka memahami kondisi tubuhnya melalui pengalaman langsung.
Berikan penjelasan singkat dan sederhana. Misalnya, "Kamu perlu minum obat agar tubuhmu tetap kuat dan sehat."
Gunakan contoh konkret, seperti, "Kita pergi ke dokter karena kamu batuk. Dokter akan membantu supaya kamu cepat sembuh."
2. Anak Usia Sekolah (6-11 Tahun)
Baca Juga: 6 Jenis Kanker yang Rentan Menyerang Anak dan Remaja, Ada Leukemia
Anak-anak usia sekolah mulai memiliki pemikiran yang lebih logis dan tertarik pada bagaimana tubuh mereka bekerja. Mereka dapat memahami hubungan antara penyakit dan pengobatan.
Jelaskan penyebab penyakit dan cara pengobatannya. Misalnya, "Jantungmu perlu diperbaiki, jadi kita akan pergi ke rumah sakit agar dokter bisa membuatnya lebih baik."
Hubungkan penyakit dengan tindakan medis yang diperlukan, seperti, "Tes darah akan membantu kita mengetahui apakah obat yang kamu minum sudah bekerja dengan baik."
3. Remaja (12-18 Tahun)
Remaja mampu memahami penyebab penyakit yang lebih kompleks, termasuk faktor risiko dan pencegahan. Mereka juga mulai mempertimbangkan dampak penyakit terhadap kehidupan mereka.
Jelaskan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kondisi mereka, seperti stres atau aktivitas fisik. Diskusikan pilihan yang dapat mereka ambil.
Misalnya, seorang remaja dengan epilepsi mungkin memahami bahwa olahraga tertentu dapat memicu kejang, tetapi ia dapat memilih waktu yang lebih aman untuk berolahraga agar tidak mengganggu sekolahnya.
Menjelaskan penyakit kepada anak perlu dilakukan dengan cara yang sesuai dengan usia dan pemahaman mereka.
Dengan pendekatan yang tepat, anak dapat lebih mudah menerima kondisi mereka dan belajar mengelolanya dengan baik.
Yang terpenting, berikan dukungan emosional dan dorong anak untuk bertanya agar mereka merasa lebih nyaman dengan informasi yang mereka terima.
Baca Juga: Daftar Penyakit yang Bisa Diperiksa Lewat Program Cek Kesehatan Gratis
(*)