Kim Sae Ron Sempat Syuting Film Baru sebelum Meninggal Dunia di Usia 24 Tahun

Parapuan.co - Kabar duka merundung dunia hiburan Korea Selatan. Aktris Kim Sae Ron meninggal dunia di usia 24 tahun.

Kim Sae Ron ditemukan meninggal dunia di kediamannya oleh teman dekat, Minggu (16/2/2025) sekitar pukul 16:50 sore waktu setempat.

Berikut kronologi ditemukannya Kim Sae Ron ke kepolisian setempat sebagaimana mengutip Koreaboo.

Kim Sae Ron Ditemukan Tak Sadarkan Diri

Keterangan seorang pejabat polisi kepada Dispatch mengungkap kondisi Kim Sae Ron ditemukan sudah tidak bernyawa di rumahnya pada 16:50 sore KST.

Laporan tersebut disampaikan seorang kenalan Kim Sae Ron yang hari itu kebetulan memang sedang ada janji dengan sang aktris.

Polisi pun menyelidiki keadaan seputar kematiannya setelah menerima kesaksian dari pelapor.

Saat tiba di tempat kejadian, polisi menyatakan tidak menemukan tanda-tanda aktivitas kriminal atau pelanggaran lainnya.

Meski begitu, kepolisian akan terus menyelidiki kasus kematian Kim Sae Ron hingga waktu yang belum ditentukan.

Baca Juga: Mengapa Public Figure Kerap Mengalami Cancel Culture? Ini Kata Pakar

Sempat Syuting Film Baru Akhir 2024 Lalu

Kabar kematian Kim Sae Ron mengejutkan banyak pihak, terutama teman-teman dekatnya.

Pasalnya, ia sempat mengungkapkan rencana comeback dan sudah syuting film baru sekitar akhir tahun lalu.

Bulan Oktober 2024, Kim Sae Ron tertangkap kamera syuting film berjudul Guitar Man bersama Lee Sun Jung.

Film Guitar Man bercerita tentang band suka duka band underground setelah merekrut penyanyi dan gitaris baru.

Tak hanya rampung syuting film, Kim Sae Ron bahkan disebut akan mengganti namanya menjadi Kim Ah Im.

Sang aktris juga sudah bersiap untuk membuka kafe bersama teman-teman dekatnya selagi comeback ke dunia hiburan.

Di sisi lain, Kim Sae Ron sempat terkena cancel culture dari publik Korea Selatan dan sempat hiatus beberapa lama sebelum kabar duka ini datang.

Selamat jalan Kim Sae Ron, semoga tenang di alam sana.

Baca Juga: Mempertimbangkan Kembali Cancel Culture sebagai Alat Pengatur Perilaku

(*)