Komitmen seumur hidup dengan satu orang sering kali dianggap sebagai pengorbanan terhadap kebebasan pribadi.
Ketakutan ini bisa muncul terutama bagi perempuan yang terbiasa mandiri dan memiliki ruang personal luas dalam hidupnya.
Kawan Puan mungkin mulai bertanya-tanya, 'Apakah aku siap untuk berbagi segalanya dengan pasangan?' atau 'Apakah aku masih bisa memiliki waktu untuk diri sendiri setelah menikah?'.
Jika ketakutan ini muncul, penting untuk mendiskusikannya dengan pasangan dan memastikan bahwa pernikahan tetap memberikan ruang bagi masing-masing individu untuk tumbuh.
2. Pengaruh Trauma atau Pengalaman Masa Lalu
Masa lalu bisa menjadi faktor besar dalam munculnya keraguan.
Jika seseorang pernah mengalami pengalaman buruk dalam hubungan sebelumnya seperti perselingkuhan, pengkhianatan, atau perceraian orang tua, maka ketakutan akan kegagalan pernikahan bisa muncul dengan sendirinya.
Trauma emosional yang belum sembuh bisa menyebabkan seseorang lebih waspada dan sulit untuk sepenuhnya percaya pada pasangan.
Baca Juga: Menjaga Keharmonisan dengan Pasangan Meski Sudah Lama Menikah, Ikuti Tipsnya