Mengatasi Perkembangan Bahasa yang Terlambat pada Anak dengan Dialogic Reading

David Togatorop - Kamis, 20 Februari 2025
Keterlambatan bahasa dapat memengaruhi perkembangan anak.
Keterlambatan bahasa dapat memengaruhi perkembangan anak. iStock/interstid

Parapuan.co - Perkembangan bahasa merupakan bagian penting dalam tumbuh kembang anak.

Namun, sekitar tiga persen anak usia prasekolah mengalami keterlambatan dalam berbicara meskipun memiliki tingkat kecerdasan yang normal atau bahkan lebih tinggi.

Penyebab pasti keterlambatan ini masih belum diketahui, tetapi penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih sering mengalami keterlambatan bahasa dibandingkan anak perempuan.

Keterlambatan bahasa tidak hanya berdampak pada komunikasi, tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak.

Anak yang mengalami kesulitan dalam berbicara cenderung menghadapi hambatan dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa.

Hal ini dapat menyebabkan mereka dinilai kurang percaya diri atau bahkan dianggap memiliki keterbatasan tertentu, meskipun sebenarnya mereka memiliki potensi besar dalam bidang lain.

Salah satu cara yang terbukti efektif untuk membantu anak dengan keterlambatan bahasa adalah dialogic reading atau membaca bersama secara interaktif.

Dalam metode ini, orang tua tidak hanya membacakan buku, tetapi juga melibatkan anak dalam percakapan seputar isi cerita.

Dengan teknik ini, anak didorong untuk mendengar lebih banyak kata, memahami konteks, serta menjawab pertanyaan yang diajukan orang tua.

Baca Juga: Perkembangan Kemampuan Bicara Anak dari 18 Bulan hingga 6 Tahun

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki ibu yang dilatih menggunakan metode dialogic reading mengalami peningkatan kemampuan bicara lebih signifikan dibandingkan mereka yang mendapatkan pendekatan serupa tanpa menggunakan buku.

Membaca bersama memberikan lebih banyak kesempatan bagi anak untuk memperluas kosakata, meningkatkan fokus, serta membangun keterampilan bertanya dan menjawab.

Selain itu, aktivitas ini juga mempererat ikatan emosional antara orang tua dan anak, yang pada akhirnya mendukung perkembangan bahasa secara lebih baik.

Agar perkembangan bahasa anak semakin berkembang, orang tua disarankan untuk rutin membacakan buku dengan cara yang interaktif dan menyenangkan.

Dengan stimulasi yang tepat, anak dapat lebih mudah memahami dan mengembangkan kemampuan berbahasa, yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupannya di masa depan. (*)

Baca Juga: Mengupas Regulasi Batas Usia Penggunaan Media Sosial Untuk Anak

Penulis:
Editor: David Togatorop


REKOMENDASI HARI INI

Tradisi Menyambut Ramadan di 8 Daerah di Indonesia, Sarat Akan Makna