Berbagai Faktor Risiko dan Gejala Diabetes Melitus di Usia Muda

Parapuan.co - Penyakit diabetes melitus umumnya dialami oleh seseorang yang berusia di atas 40 tahun.

Tak disangka, penyakit satu ini juga bisa muncul di usia muda, lho!

Merujuk dari laman Kompas.com, diabetes melitus di usia muda disebabkan karena berbagai faktor kompleks.

Sebelum itu, kita bahas apa itu penyakit diabetes melitus, yuk! 

Kawan Puan, diabetes melitus atau diabetes tipe 2 adalah kondisi serius di mana produksi hormon insulin dan pankreas berkurang atau tidak bekerja dengan baik.

Kondisi ini juga lebih dikenal dengan istilah resistensi insulin, yakni saat sel-sel di otot, lemak, dan liver tidak merespons insulin.

Ketika tubuh kekurangan insulin untuk menyeimbangkan kadar gula darah, maka gula darah tetap tinggi.

Diabetes melitus pada usia muda berdampak lebih agresif dibandingkan dengan orang yang lebih tua.

Walau begitu, dengan perawatan yang tepat, bukan mustahil pengidap diabetes bisa hidup sehat dan terhindar dari komplikasi.

Baca Juga: Kenalan dengan Kongbap, Campuran Nasi yang Sehat untuk Cegah Diabetes

Sementara jika diabetes melitus di usia muda tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh karena tingginya kadar gula darah.

Faktor Risiko Diabetes di Usia Muda

Ada berbagai faktor risiko penyakit diabetes di usia muda seperti:

- Mengalami obesitas atau lingkar pinggang melebihi normal.

- Ada faktor riwayat keluarga ada yang menderita diabetes tipe 2.

- Pernah mengalami diabetes gestasional (kehamilan).

- Pola makan tidak sehat, banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis, serta asupan berkalori tinggi.

- Berusia di atas 35 tahun.

Baca Juga: IDAI Ingatkan Bahaya Sugar Addiction, Konsumsi Gula Berlebih pada Anak

Gejala Diabetes Melitus di Usia Muda

Gejala penyakit diabetes di usia muda berkembang perlahan selama bertahun-tahun.

Namun, setiap orang menunjukkan gejala yang berbeda-beda.

Berikut beberapa gejala penyakit diabetes di usia muda yang perlu diwaspadai, yakni:

- Lebih sering buang air kecil, terutama di malam hari.

- Sering haus walau sudah sering minum air.

- Merasa kelelahan dan tidak berenergi.

- Berat badan turun meski tidak membatasi pola makan atau upaya lainnya.

- Penglihatan buram.

- Luka lebih lama sembuh.

- Rasa gatal pada organ genital.

Baca Juga: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan untuk Perempuan Usia 30 Tahun ke Atas

(*)