Parapuan.co - Tidak ada aturan baku mengenai jarak usia ideal antara anak-anak dalam satu keluarga.
Namun, jika kamu sedang merencanakan kelahiran anak kedua (atau ketiga), ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan.
Setiap jarak usia memiliki kelebihan dan tantangan tersendiri, baik dari segi hubungan antar saudara maupun kesiapan fisik dan mental orang tua.
Berikut ini gambaran umum mengenai keuntungan dan tantangan dari berbagai rentang usia antar anak seperti merangkum What to Expect!
Jarak Usia 1 Tahun
Jarak usia yang sangat dekat ini memungkinkan anak-anak tumbuh bersama dan memiliki hubungan yang erat, tetapi juga menuntut tenaga ekstra dari orang tua.
- Kelebihan:
- Kamu akan menjadi sangat efisien dalam mengurus bayi, karena masih terbiasa dengan rutinitas seperti mengganti popok dan menyusui.
- Anak pertama mungkin tidak terlalu terpengaruh oleh kehadiran adiknya karena masih terlalu kecil untuk memahami perubahan besar dalam keluarga.
- Anak-anak dengan jarak usia dekat cenderung lebih akrab dan bisa berbagi kesukaan yang sama, seperti acara TV dan mainan.
Baca Juga: Kenali 5 Tonggak Perkembangan Bayi pada 1 Tahun Pertama Kehidupan
- Tantangan:
- Tubuhmu mungkin belum sepenuhnya pulih dari kehamilan sebelumnya, yang bisa meningkatkan risiko anemia dan persalinan prematur.
- Kamu akan menghadapi dua bayi yang sama-sama masih sangat bergantung pada orang tua, yang bisa sangat melelahkan.
- Karena usia yang berdekatan, kamu mungkin harus membeli perlengkapan bayi dalam jumlah dua kali lipat, seperti stroller ganda atau tempat tidur tambahan.
Jarak Usia 2 Tahun
Dua tahun adalah jarak usia yang cukup umum dan seimbang, memberikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk pulih sebelum kehamilan berikutnya.
- Kelebihan:
- Tubuhmu lebih siap untuk kehamilan kedua dibandingkan dengan jarak satu tahun.
- Risiko komplikasi kehamilan lebih rendah dibandingkan jika kehamilan terjadi dalam waktu kurang dari 18 bulan setelah melahirkan.
- Kamu masih cukup terbiasa dengan mengurus bayi, tetapi sudah memiliki lebih banyak pengalaman sebagai orang tua.
- Tantangan:
- Sibling rivalry (persaingan antar saudara) bisa lebih intens karena anak pertama sudah mulai menuntut perhatian lebih banyak.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sibling Rivalry agar Anak-Anak Akur dengan Saudaranya
- Anak pertama mungkin menunjukkan tanda-tanda regresi, seperti kembali memakai popok atau berbicara dengan suara bayi.
- Kamu akan menghadapi masa-masa sulit seperti fase "terrible twos" pada anak pertama bersamaan dengan mengurus bayi baru lahir.
Jarak Usia 3 Tahun
Pada jarak ini, anak pertama sudah cukup mandiri, tetapi masih cukup dekat untuk memiliki hubungan yang erat dengan adiknya.
- Kelebihan:
Kehamilan cenderung lebih aman dibandingkan dengan rentang usia yang lebih pendek.
Anak pertama mungkin sudah masuk usia prasekolah, sehingga kamu bisa punya lebih banyak waktu untuk mengurus bayi.
Kamu tidak perlu lagi menangani dua anak dalam tahap bayi bersamaan, misalnya anak pertama mungkin sudah lepas popok.
- Tantangan:
- Anak pertama bisa mengalami kecemburuan karena merasa perhatianmu berkurang setelah kehadiran adiknya.
- Regresi masih mungkin terjadi, misalnya anak pertama mulai meminta diperlakukan seperti bayi lagi.
Baca Juga: Ide Aktivitas Sensory Play untuk Anak Sesuai Umurnya, Mulai 0-3 Tahun
- Meski sudah lebih mandiri, anak usia tiga tahun masih membutuhkan bimbingan intensif, yang bisa membuatmu kewalahan saat mengurus bayi baru lahir.
Jarak Usia 4 Tahun atau Lebih
Dengan jarak usia ini, kamu akan memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam mengurus anak, tetapi ada tantangan tersendiri yang perlu dipertimbangkan.
- Kelebihan:
- Kamu bisa menikmati lebih banyak waktu berkualitas dengan masing-masing anak.
- Anak pertama sudah lebih dewasa dan bisa lebih memahami kehadiran adiknya, sehingga risiko kecemburuan lebih rendah.
- Anak pertama bisa membantu dalam hal-hal kecil, seperti mengambil popok atau menghibur adiknya.
- Tantangan:
- Jika kamu menunda kehamilan terlalu lama (terutama di atas usia 35 tahun), risiko komplikasi kehamilan dan persalinan bisa meningkat.
- Kamu mungkin harus beradaptasi lagi dengan rutinitas bayi setelah bertahun-tahun terbiasa dengan anak yang lebih mandiri.
- Anak-anak dengan perbedaan usia yang jauh mungkin memiliki minat yang sangat berbeda, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk bermain bersama.
Memilih jarak usia antara anak adalah keputusan pribadi yang bergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan fisik, kesiapan emosional, dan kondisi keuangan.
Tidak ada jarak usia yang benar atau salah—yang terpenting adalah bagaimana kamu dan pasangan merasa nyaman dalam mengelola keluarga.
Dengan mempertimbangkan kelebihan dan tantangan dari setiap pilihan, kamu bisa menemukan solusi yang paling sesuai untuk keluargamu!
Baca Juga: Perilaku Bullying Berdasarkan Usia Anak yang Perlu Orang Tua Tahu
(*)