Sekolah Bisa Persingkat Jam Belajar Siswa Selama Ramadan, Ini Aturannya

Arintha Widya - Sabtu, 22 Februari 2025
Pembelajaran di sekolah selama Ramadan
Pembelajaran di sekolah selama Ramadan faidzzainal

Parapuan.co - Selama bulan Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi, sekolah diperkenankan untuk menyesuaikan jadwal pembelajaran agar lebih singkat dibandingkan hari biasa.

Langkah ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi siswa yang menjalani ibadah puasa tanpa mengurangi efektivitas proses belajar mengajar.

Menurut Direktur Sekolah Dasar (SD) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Moch. Salim Somad, kebijakan ini diambil agar siswa tidak merasa terlalu terbebani dengan pembelajaran selama Ramadan.

"Satuan pendidikan dapat mengatur jadwal pembelajaran lebih singkat dan efektif. Sehingga kita tidak perlu terlalu membebani siswa yang sedang menjalani ibadah puasa," kata Salim melansir Kompas.com dari akun YouTube Direktorat Sekolah Dasar, Sabtu (22/2/2025).

Variasi Metode Pembelajaran Selama Ramadan

Selain menyesuaikan durasi pembelajaran, Salim juga menyarankan sekolah untuk menggunakan variasi metode pembelajaran agar tidak monoton dan tetap menarik bagi siswa.

Hal ini penting agar siswa tetap bersemangat belajar, dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik di tengah kondisi puasa.

"Sehingga peserta didik tidak mudah bosan dan bahkan menjadikan belajar menjadi sebuah kebutuhan. Tidak hanya menggugurkan kewajiban," tambahnya.

Guru juga diimbau untuk tetap objektif dalam memberikan penilaian kepada siswa tanpa menambah beban berlebih.

Baca Juga: Persiapan Anak Sekolah Jelang Libur di Awal Ramadan, Tetap Belajar secara Mandiri

Penyesuaian Kurikulum dengan Nilai-Nilai Keagamaan

Meski pembelajaran bisa lebih singkat, Salim menekankan bahwa materi yang diajarkan tetap harus relevan dengan kurikulum yang berlaku.

Sekolah juga dapat mengombinasikan materi akademik dengan nilai-nilai keagamaan sesuai dengan momentum Ramadan.

"Materi yang diberikan harus tetap relevan dengan kurikulum yang berlaku serta dapat diperkaya nilai-nilai dari makna ibadah di bulan Ramadan," jelas Salim.

Aturan Jadwal Libur dan Kegiatan Siswa Selama Ramadan

Pemerintah telah mengatur jadwal libur dan skema pembelajaran siswa selama bulan Ramadan melalui Surat Edaran (SE) Tiga Menteri yang diterbitkan pada Selasa (21/1/2025).

Dalam surat tersebut, siswa diharapkan tetap menjalani berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan iman, takwa, dan karakter mulia, baik di dalam maupun di luar sekolah.

Berikut beberapa kegiatan yang disarankan selama Ramadan 2025:

1. Untuk siswa beragama Islam: Diharapkan mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur'an, pesantren kilat, kajian keislaman, serta kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

2. Untuk siswa non-Muslim: Dianjurkan mengikuti bimbingan rohani serta kegiatan keagamaan yang sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung mulai 6 hingga 25 Maret 2025 dan dilakukan di sekolah, madrasah, atau satuan pendidikan keagamaan.

Baca Juga: Aktivitas Seru di Rumah untuk Mengisi Libur Sekolah yang Bertepatan dengan Nataru 2024

Sementara itu, pada awal bulan puasa, yaitu tanggal 27 dan 28 Februari serta 3, 4, dan 5 Maret 2025, pembelajaran akan dilakukan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, atau masyarakat dengan penugasan dari sekolah.

Jadwal Libur Idulfitri

Selain menyesuaikan pembelajaran selama Ramadan, SE Bersama Tiga Menteri juga mengatur hari libur Idulfitri bagi siswa, yaitu pada:

  • 26, 27, dan 28 Maret 2025
  • 2, 3, 4, 7, dan 8 April 2025

Selama libur tersebut, siswa diharapkan memanfaatkan waktu untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan masyarakat guna mempererat persaudaraan serta persatuan.

Setelah libur Idulfitri, kegiatan pembelajaran di sekolah, madrasah, dan satuan pendidikan keagamaan akan kembali dilaksanakan pada tanggal 9 April 2025.

Kebijakan penyesuaian jam belajar selama Ramadan bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi siswa dalam menjalankan ibadah puasa tanpa mengurangi efektivitas pembelajaran.

Dengan jadwal yang lebih fleksibel dan metode pembelajaran yang lebih variatif, diharapkan siswa tetap termotivasi dalam belajar.

Selain itu, berbagai kegiatan keagamaan yang telah diatur dalam SE Tiga Menteri dapat semakin memperkaya nilai spiritual dan karakter siswa selama Ramadan.

Baca Juga: Menurut Studi Ini, Aplikasi Pembelajaran Digital Bisa Bantu Belajar Lebih Efektif

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Ini Bentuk Apresiasi Shandy Purnamasari pada Orang-Orang yang Membesarkan Brand Kecantikannya