1. Kemudahan dalam mobilitas dan pertemuan bisnis: Ramadan sering kali membuat perjalanan lebih lancar dan memungkinkan pertemuan bisnis lebih efektif karena suasana kerja yang lebih santai.
2. Keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi (work life balance): Karyawan yang memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat dan menghabiskan waktu dengan keluarga cenderung lebih bahagia dan produktif.
3. Efek kerja lembur yang merugikan: Studi menunjukkan bahwa jam kerja berlebih dapat menyebabkan kelelahan, kesalahan dalam pekerjaan, serta menurunkan tingkat retensi karyawan. Contoh nyata dari dampak negatif jam kerja panjang adalah bencana Challenger dan tumpahan minyak Exxon Valdez, yang sebagian dikaitkan dengan kelelahan pekerja.
4. Studi internasional tentang pengurangan jam kerja: Jepang secara konsisten mengurangi jam kerja sejak tahun 1970-an, tetapi produktivitasnya tetap meningkat. China juga menerapkan kebijakan 40 jam kerja per minggu sejak 1995, yang tidak menghambat pertumbuhan ekonominya.
Dampak Positif Pengurangan Jam Kerja Selama Ramadan
Dengan mempertimbangkan berbagai penelitian yang telah dilakukan, pengurangan jam kerja selama Ramadan dapat memberikan manfaat bagi karyawan dan perusahaan, antara lain:
1. Meningkatkan kebahagiaan dan kesehatan karyawan
- Karyawan yang memiliki cukup waktu untuk beristirahat cenderung lebih produktif dan minim melakukan kesalahan dalam pekerjaan.
2. Meningkatkan keterlibatan dan loyalitas karyawan
- Perusahaan yang peduli terhadap kesejahteraan karyawan akan mendapatkan tim yang lebih loyal dan berkomitmen terhadap pekerjaannya.
3. Meningkatkan efisiensi kerja
- Studi menunjukkan bahwa jam kerja yang terlalu panjang tidak selalu berbanding lurus dengan produktivitas. Justru, jam kerja yang lebih singkat dapat meningkatkan efektivitas kerja.
Bulan Ramadan hanya terjadi satu kali dalam setahun, tetapi dampak positif dari pengurangan jam kerja dapat dirasakan sepanjang tahun. Pendekatan yang lebih fleksibel dan berorientasi pada kesejahteraan karyawan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya melihat kebijakan pengurangan jam kerja di Ramadan bukan sebagai hambatan, melainkan sebagai peluang untuk meningkatkan kinerja karyawan dan memperkuat budaya kerja yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga: Ini Negara dengan Jam Kerja Terpanjang, Indonesia di Urutan Berapa?
(*)