Parapuan.co - Viral di media sosial terutama TikTok bahwa Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) merilis data nama terpanjang di Indonesia. Nama tersebut adalah Venushyntha Phauna Pharamytha Tribhuana Adhyndha Phrameswary Dhahaputri.
Diketahui, nama tersebut terdiri dari 65 karakter tanpa spasi dan 70 karakter dengan spasi. Lalu, adakah aturan penulisan nama di akta kelahiran maupun dokumen kependudukan lain jika terlalu panjang?
Rupanya, pemerintah Indonesia telah menetapkan aturan mengenai pencatatan nama dalam dokumen kependudukan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 73 Tahun 2022.
Salah satu ketentuan yang diatur dalam regulasi ini adalah batas maksimal panjang nama yang dapat dicatat, yaitu tidak lebih dari 60 karakter, termasuk spasi. Jika nama melebihi 60 karakter, bukan tidak mungkin jika akan bermasalah, termasuk pencatatan dokumen kependudukan.
Adapun layanan yang dapat terhambat akibat nama yang terlalu panjang meliputi, KTP elektronik (KTP-el), Surat Izin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), ijazah, sertifikat tanah, serta rekening bank.
Kawan Puan, memberikan nama bayi adalah salah satu keputusan besar karena ini berkaitan dengan identitas dan makna mendalam. Ada juga yang menambahkan unsur keluarga agar lebih istimewa.
Sering luput dari perhatian orang tua yakni panjangnya nama. Nama yang terlalu panjang bisa menghadirkan beberapa tantangan, baik bagi anak itu sendiri maupun dalam berbagai aspek administratif.
Bayangkan saat anak harus mengisi formulir resmi, menulis nama di ujian sekolah, atau sekadar mengenalkan diri kepada teman-temannya. Jika namanya terlalu panjang, itu bisa menjadi beban tersendiri. Selain itu, aspek pelafalan, ejaan, dan bahkan keterbatasan karakter dalam dokumen resmi juga harus diperhitungkan.
Menurut laman Happiest Baby, memilih nama bayi sebaiknya mempertimbangkan berbagai faktor termasuk kemudahan diucapkan dan ditulis. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memberikan nama bayi.
Baca Juga: Dukcapil Rilis Nama Terpanjang di Indonesia, Pahami Ketentuan dan Konsekuensinya
1. Kemudahan Pengucapan dan Penulisan
Nama yang panjang cenderung lebih sulit diucapkan dan ditulis, terutama bagi anak-anak yang baru belajar membaca dan menulis. Nama dengan lebih dari tiga suku kata mungkin terdengar indah, tetapi jika terlalu kompleks, bisa membuat orang lain kesulitan dalam melafalkannya.
Bayangkan jika anakmu harus terus-menerus membetulkan orang lain yang salah menyebutkan namanya. Ini bisa menjadi pengalaman yang melelahkan dan mungkin membuatnya frustasi di kemudian hari.
Memilih nama yang tidak terlalu panjang akan membantu anak lebih mudah mengidentifikasi dirinya sejak dini. Selain itu, nama yang lebih pendek cenderung lebih mudah dikenali dan diingat oleh orang lain.
2. Perhatikan Panjang Nama
Nama yang terlalu panjang dapat menimbulkan kesulitan dalam penulisan. Selain itu, dalam beberapa kasus, nama yang panjang dapat menyebabkan masalah dalam pengurusan dokumen resmi.
Misalnya, nama yang terlalu panjang mungkin harus disingkat dalam kartu identitas atau dokumen lainnya. Ini dapat menimbulkan kebingungan atau ketidaknyamanan bagi anak di kemudian hari. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih nama yang tidak terlalu panjang, idealnya terdiri dari dua hingga tiga kata.
3. Hindari Tren Sesaat
Baca Juga: Rekomendasi Nama Bayi dari Istilah Musik yang Indah dan Bermakna
Meskipun mengikuti tren dalam pemberian nama mungkin terlihat menarik, namun perlu diingat bahwa tren dapat berubah seiring waktu. Nama yang populer saat ini mungkin tidak lagi populer di masa depan. Oleh karena itu, pilihlah nama yang timeless atau abadi tetapi tetap terdengar baik dan relevan sepanjang masa.
4. Diskusikan dengan Pasangan dan Keluarga
Sebelum memutuskan nama, ada baiknya untuk mendiskusikannya dengan pasangan dan anggota keluarga lainnya. Pendapat dan masukan dari mereka dapat membantu dalam memilih nama yang terbaik bagi anak. Selain itu, diskusi ini juga dapat menghindari adanya kesalahpahaman atau ketidaksetujuan di kemudian hari.
5. Pertimbangkan Insial dan Singkatan
Perhatikan inisial atau singkatan dari nama yang dipilih. Pastikan inisial tersebut tidak membentuk kata atau singkatan yang memiliki konotasi negatif atau kurang baik. Hal ini penting untuk menghindari potensi ejekan atau ketidaknyamanan bagi anak di masa depan.
Baca Juga: Nama Bayi dari Tokoh Islam Terkenal, Pilihan Penuh Makna untuk Kelahiran di Ramadan
(*)