Belajar Sains dan Teknologi Lebih Mudah dengan Feed STEM di TikTok

Parapuan.co - Anak-anak dan remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan konten edukasi yang menjadi kategori terpopuler di TikTok dengan jumlah unggahan lebih dari 24 juta konten di Indonesia.

Tak terkecuali sains, teknik, rekayasa, dan matematika, konten ini sangat diminati, mengingat rasa ingin tahu anak jadi terpenuhi hanya dengan melihat video singkat yang interaktif sekaligus edukatif.

Oleh karena itu, pada Rabu (5/3) di Kawasan Jakarta Pusat, TikTok memperkenalkan kanal khusus (feed) bertajuk STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika). Hal tersebut merupakan komitmen TikTok untuk menyediakan ruang edukasi bagi pengguna untuk berinteraksi secara positif dan menemukan pengetahuan baru.

Masih pada hari yang sama, soft launch dilakukan. Sejumlah pengguna sudah dapat mengakses kanal STEM untuk menemukan konten edukasi ilmiah yang menambah wawasan dan pengetahuan.

Feed STEM di TikTok PARAPUAN / Kinanti

Tidak hanya mendapat ilmu dari kreator dan publisher lokal, kita juga bisa melihat kreator mancanegara di TikTok. Saat membuka feed STEM pertama kali, kita diberikan pilihan untuk menyalakan subtitel dalam bahasa Indonesia.

Penambahan kanal feed STEM ini sejalan dengan komitmen TikTok dalam mendukung pertumbuhan komunitas belajar dan misi pemerintah untuk meningkatkan talenta STEM di Indonesia.

Meutya Hafid selaku Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, menegaskan bahwa STEM memegang peran krusial dalam mendorong inovasi teknologi dan menghadirkan solusi nyata bagi tantangan global.

Tentunya, Meutya Hafid menyambut positif inisiatif TikTok yang menghadirkan feed STEM sebagai langkah strategis untuk meningkatkan literasi dan mencetak talenta STEM di Indonesia.

"Inisiatif ini bukan sekadar hiburan, tapi investasi masa depan. Saya optimis feed STEM TikTok bisa membekali generasi muda dengan ilmu sains dan teknologi, meningkatkan daya saing bangsa, dan mendukung target Pemerintah untuk mencetak 9 juta talenta digital pada 2030," tegas Meutya.

Berdasarkan siaran pers yang diterima PARAPUAN dari TikTok, lebih dari 135 juta pengguna datang ke TikTok. Berbagai konten pengembangan diri mulai dari life hacks, tips karier, hingga bisnis dan kewirausahaan terus disajikan secara kreatif oleh para kreator TikTok.

Performa tagar edukasi seperti #SamaSamaBelajar, #SerunyaBelajar, dan #SerunyaMembaca bahkan telah mengumpulkan lebih dari 24 juta unggahan di TikTok.

Angga Anugrah Putra, General Manager Content Operations, Southeast Asia, TikTok, mengatakan bahwa feed STEM diharapkan memudahkan pengguna untuk menemukan konten STEM, sehingga saat belajar jadi lebih semangat.

"Sejak lama, konten edukasi adalah salah satu kategori konten favorit pengguna di TikTok, baik di dunia maupun di Indonesia. Melalui feed STEM, kami ingin menyediakan pengalaman khusus di aplikasi yang memudahkan komunitas TikTok menemukan konten sains dan teknologi sekaligus berbagi semangat belajar di TikTok."

Feed STEM TikTok PARAPUAN / Kinanti

Secara global, konten edukasi dengan tagar terkait STEM telah ditonton lebih dari 110 miliar kali hingga saat ini di TikTok. Konten STEM juga tumbuh pesat hingga 35% sejak TikTok meluncurkan feed STEM di beberapa pasar seperti Amerika, Eropa, dan Australia.

"Di Indonesia, feed STEM akan tersedia secara otomatis bagi pengguna berusia di bawah 18 tahun. Kami percaya hal ini tidak hanya akan menumbuhkan minat generasi muda terhadap STEM, tapi juga mendorong terciptanya talenta STEM bagi Indonesia di masa depan," lanjut Angga.

Feed STEM akan diaktifkan secara otomatis bagi pengguna berusia 18 tahun ke bawah. Pengguna berusia 18 tahun ke atas bisa mengaktifkan feed STEM dengan mengunjungi menu Pengaturan dan privasi -> Preferensi konten -> STEM.

Feed STEM akan tersedia di bagian kiri atas laman utama TikTok. Kanal ini akan hadir secara bertahap di TikTok dalam beberapa minggu ke depan. Sudah tidak sabar?

(*)