Parapuan.co - Kawan Puan pernah merasa kariermu jalan di tempat atau stagnan? Sebelum menyimpulkan kariermu stagnan, coba cari tahu jangan-jangan sebenarnya kamu takut melangkah maju membuat perubahan.
Di satu titik setelah berkarier beberapa tahun, wajar jika ada rasa jenuh atau bosan karena kamu berpikir perjalananmu stuck di tempat. Padahal jika ditelaah, mestinya kamu bergerak membuat perubahan alih-alih menunggu karier meningkat dengan sendirinya.
Seorang kreator, pebisnis, sekaligus advisor Ani Filipova mengungkapkan bahwa seseorang mungkin hanya merasa takut pada perubahan atau kemajuan ketika merasa kariernya stagnan melalui laman LinkedIn-nya. Berikut tanda-tandanya!
bahwa kamu benar-benar terjebak, mungkin sebenarnya kamu hanya takut untuk melangkah maju. Berikut beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kariermu tidak benar-benar stagnan, tetapi kamu hanya ragu untuk mengambil langkah besar.
1. Kamu Memperlakukan Pekerjaan seperti Percintaan yang Buruk
Jika pekerjaanmu adalah seseorang, mungkin kamu sudah meninggalkannya sejak lama. Kamu sering mengeluh, merasa tidak dihargai, tetapi tetap mencari alasan untuk bertahan. Kamu memperlakukan pekerjaan layaknya sedang menjalani percintaan yang buruk.
Solusi: Perlakukan kariermu seperti kamu sedang hubungan asmara yang sehat. Jika pekerjaanmu tidak lagi membantumu berkembang, mungkin saatnya mencari yang baru.
2. Kamu Tergantung pada Gaji, Bukan Karier
Kamu tidak benar-benar mencintai pekerjaanmu, tapi kamu menyukai keamanan dan kenyamanan finansial dari gaji yang kamu terima setiap bulan.
Baca Juga: Praktisi HRD Berbagi Tips Jawab Pertanyaan Jebakan Saat Negosiasi Gaji
Solusi: Berhenti melihat gaji sebagai satu-satunya penyelamat. Anggap keahlianmu sebagai investasi yang bisa bertumbuh dan membawamu ke peluang lebih baik.
3. Kamu Mengatakan "Aku Tidak Tahu Mau Melakukan Apa Lagi" – Tapi Tidak Pernah Mencari Tahu
Kamu menunggu kejelasan datang begitu saja, tanpa benar-benar berusaha mencarinya. Ini adalah tanda ketiga jika bukan kariermu yang stagnan, tapi kamu takut melangkah.
Solusi: Luangkan 30 hari untuk meneliti, berjejaring dan menjalin relasi, dan mencoba hal-hal baru. Kejelasan datang dari tindakan, bukan dari terlalu banyak berpikir.
4. Kamu Lebih Setia pada Perusahaan daripada Masa Depanmu Sendiri
Kamu merasa berhutang budi karena sudah bekerja bertahun-tahun di tempat yang sama. Namun, ingatlah bahwa loyalitas ini bisa menghambat perkembanganmu.
Solusi: Ingat, perusahaan membayarmu untuk waktumu—itu saja. Masa depanmu adalah tanggung jawabmu sendiri. Setialah pada diri dan mimpimu.
5. Kamu Tidak Terjebak – Kamu Hanya Tidak Nyaman
Tanda berikutnya, yaitu ketika kamu berharap perubahan karier terasa mudah, padahal tidak akan pernah demikian. Yang namanya perubahan selalu memberikan tantangan yang hasilnya akan sepadan dengan usahamu.
Baca Juga: Perempuan Merasa Stagnan dalam Karier? Coba Evaluasi dengan Cara Ini
Solusi: Ubah cara pandangmu terhadap rasa tidak nyaman. Ketakutan sering kali merupakan tanda bahwa sesuatu itu layak dicoba.
6. Kamu Mengira Perubahan Karier Berarti Memulai dari Nol – Padahal Tidak
Sebenarnya, kamu sudah memiliki keterampilan yang bisa diterapkan di bidang lain. Namun, kamu merasa perubahan karier berarti harus memulai dari nol lagi.
Solusi: Tuliskan 10 keterampilan yang kamu kuasai. Kemudian, cari industri yang membutuhkan keterampilan tersebut. Kamu mungkin lebih siap daripada yang kamu kira.
7. Kamu Terbiasa untuk Pasrah
Kamu selalu berkata, "Aku harus bersyukur dengan apa yang ada", tetapi lupa bahwa bersyukur dan memiliki ambisi bukanlah hal yang bertentangan. Kamu bisa tetap bersyukur sembari mengusahakan yang lebih baik.
Solusi: Tanyakan pada dirimu sendiri: "Jika aku bisa membangun karier impianku dari nol, seperti apa bentuknya?" Lalu, ambil langkah pertama untuk mewujudkannya.
Apabila tanda-tanda di atas ada pada diri Kawan Puan, segera ubah pola pikirmu dan bergerak maju. Kariermu bisa saja melesat dengan sedikit keberanian.
Baca Juga: Peluang Karier Perempuan Mandiri di Era AI, Kuasai 2 Keterampilan Ini
(*)