Mengatahui Penyebab Anak Tantrum dan Cara Orang Tua Mengatasinya

Saras Bening Sumunar - Senin, 10 Maret 2025
Penyebab anak tantrum dan cara orang tua mengatasinya.
Penyebab anak tantrum dan cara orang tua mengatasinya. (Getty Images/maroke)

4. Menghindari melakukan sesuatu seperti membersihkan mainan atau meninggalkan tempat bermain.

5. Kelaparan.

6. Kelelahan.

Penyebab utama dari tantrum pada balita adalah konflik yang mereka rasakan. Mereka ingin mencari kemandirian, tetapi masih menginginkan perhatian orang tua.

Pada usia balita, anak masih dalam tahap belajar mengelola emosi dan berkomunikasi secara verbal. Ketika mereka tidak dapat mengungkapkan apa yang dirasakan, mereka cenderung melampiaskan perasaan dengan menangis, berteriak, bahkan memukul.

Bagaimana Cara Orang Tua Mengatasi Anak Tantrum?

Langkah pertama yang harus kamu lakukan saat menghadapi anak tantrum adalah tetap tenang. Menjaga ketenangan diri sangat penting karena anak cenderung meniru emosi orang tuanya.

Jika kamu panik atau marah, anak akan semakin sulit ditenangkan. Cobalah menarik napas dalam-dalam dan berbicara dengan nada suara yang lembut dan rendah. Pendekatan ini dapat membantu menenangkan anak yang sedang tantrum dan mencegah situasi menjadi lebih buruk.

Baca Juga: Hindari Drama, 9 Cara Sederhana Mencegah Anak Tantrum Sebelum Tidur

Setelah kamu berhasil menenangkan diri, langkah berikutnya adalah mencari tahu penyebab tantrum tersebut.

Apakah anak merasa lapar, lelah, sakit, atau frustrasi karena keinginannya tidak terpenuhi? Dengan memahami penyebabnya, kamu dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

Misalnya, jika anak lapar, berikan makanan atau minuman yang sehat. Jika anak lelah, ajak dia beristirahat atau tidur. Memahami penyebab tantrum akan membantu kamu merespons dengan lebih efektif dan membantu anak merasa dimengerti.

Menunjukkan empati kepada anak saat tantrum juga merupakan langkah penting. Pelukan hangat atau kata-kata yang menenangkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak. Dengan menunjukkan bahwa kamu memahami perasaannya, anak akan merasa didengar dan lebih mudah untuk tenang.

Penting untuk diingat bahwa memberikan hadiah atau menuruti keinginan anak saat tantrum bukanlah solusi yang tepat. Hal ini justru dapat memperkuat perilaku tantrum sebagai alat untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Sebaliknya, berikan pujian dan penguatan positif saat anak berhasil mengendalikan emosinya. Pendekatan ini akan membantu anak belajar bahwa perilaku positif lebih dihargai daripada tantrum.

Baca Juga: Bermain Bisa Meredakan Tantrum pada Balita? Pahami 4 Alasan Berikut

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Ini Rekomendasi Pembersih Alat Makeup dengan Aroma Takjil Ramadan