Tampil Maksimal saat Lebaran? Hindari 4 Penyebab Oksidasi Makeup

Parapuan.co - Lebaran menjadi momen istimewa yang ditunggu banyak orang. Setelah satu bulan penuh berpuasa, momen ini menjadi waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga, bersilaturahmi dengan kerabat, serta menikmati hidangan khas penggugah selera.

Tentunya, dalam suasana yang penuh suka cita ini, kita ingin tampil maksimal dengan makeup flawless dan tahan lama sepanjang hari. Namun, pernahkah kamu mengalami situasi saat wajah yang awalnya terlihat cerah dan segar justru berubah menjadi kusam, bahkan lebih gelap, setelah beberapa jam menggunakan makeup?

Masalah ini sering terjadi, terutama saat cuaca panas dan aktivitas Lebaran yang padat membuatmu banyak berkeringat. Salah satu penyebab utama dari perubahan warna makeup ini adalah proses oksidasi makeup.

Oksidasi makeup sering menjadi musuh tersembunyi yang mengganggu tampilan wajah tanpa kita sadari. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu oksidasi makeup, mengapa hal ini bisa terjadi, serta faktor apa saja yang menyebabkannya agar masalah ini bisa terhindar, terutama saat momen spesial seperti Lebaran.

Melansir dari laman Kompas.com, oksidasi makeup merupakan reaksi yang terjadi ketika produk kosmetik, seperti foundation, berubah warna setelah terpapar elemen tertentu. Perubahan warna ini bisa disebabkan bahan kimia ataupun paparan antara produk dan produksi minyak di wajah.

Akibatnya, warna makeup dapat menjadi lebih gelap, kekuningan, oranye, atau tampak pucat, tergantung pada warna kulit penggunanya. Ada beberapa penyebab oksidasi makeup, yakni:

1. Komposisi Produk

Beberapa produk makeup mengandung bahan yang rentan terhadap oksidasi saat terpapar udara atau minyak alami kulit. Kandungan seperti titanium dioxide, iron oxide, dan minyak alami membuat makeup lebih mudah oksidasi.

2. Jenis dan Kondisi Kulit

Jenis kulit yang kamu miliki juga berperan besar dalam menentukan seberapa cepat makeup akan teroksidasi. Jika kamu memiliki kulit berminyak, kemungkinan besar foundation akan mengalami oksidasi lebih cepat dibandingkan mereka yang memiliki kulit kering.

Hal ini disebabkan oleh tingginya produksi sebum yang dapat bercampur dengan produk makeup dan mempercepat proses oksidasi. Selain itu, pH kulit juga berpengaruh.

Diketahui, pH yang lebih asam cenderung mempercepat reaksi oksidasi makeup. Jika kulitmu memiliki pH tidak seimbang atau cenderung lebih asam, foundation yang kamu gunakan bisa mengalami perubahan warna lebih cepat.

3. Paparan Udara dan Polusi

Faktor lingkungan seperti udara, polusi, dan sinar matahari juga bisa mempercepat proses oksidasi makeup. Saat kamu banyak beraktivitas di luar ruangan, terutama saat Lebaran ketika mengunjungi rumah keluarga atau teman, makeup yang digunakan bisa terpapar polusi udara dan sinar matahari lebih lama.

Polutan dan radikal bebas di udara dapat memicu reaksi kimia dengan kandungan makeup, menyebabkan perubahan warna lebih cepat.

Begitu juga dengan paparan sinar matahari yang dapat menguraikan beberapa bahan dalam foundation, terutama apabila mengandung SPF tinggi, sehingga meningkatkan risiko oksidasi.

4. Cara Aplikasi Makeup yang Kurang Tepat

Teknik pengaplikasian makeup juga bisa memengaruhi seberapa cepat oksidasi terjadi. Jika kamu menggunakan terlalu banyak produk foundation dalam satu aplikasi, lapisan makeup yang lebih tebal akan lebih mudah bereaksi dengan minyak alami kulit dan udara, sehingga mempercepat oksidasi.

Selain itu, penggunaan primer dan setting powder yang tidak sesuai dengan jenis kulit juga bisa menjadi pemicu. Primer berbasis silikon, misalnya, bisa menciptakan lapisan di atas kulit yang mencegah minyak bercampur dengan foundation, sehingga membantu memperlambat oksidasi.

Sementara itu, setting powder yang mengandung bahan penyerap minyak seperti silica atau kaolin clay bisa membantu mengontrol produksi minyak dan mengurangi risiko perubahan warna makeup.

(*)