Parapuan.co - Kawan Puan, rasa sakit adalah mekanisme alami tubuh yang bertujuan melindungi kita dari bahaya. Namun, dalam beberapa kasus, rasa sakit dapat menjadi kronis dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Menurut penelitian tentang Tension Myositis Syndrome (TMS), pemahaman tentang sistem perlindungan tubuh dapat membantu mengelola rasa sakit dengan lebih efektif. Dengan kata lain, rasa sakit bisa diatasi dengan mengubah persepsi untuk meningkatkan sistem perlindungan tubuh.
Apa maksudnya dan bagaimana menggunakan sistem perlindungan tubuh untuk mengatasi rasa sakit? Simak dulu informasi sebagaimana melansir Your Tango di bawah ini!
Peran Amygdala dalam Persepsi Rasa Sakit
Amygdala adalah bagian kecil dalam otak yang berperan dalam pemrosesan emosi dan respons terhadap stres atau ancaman. Ini merupakan pusat dari respons "fight or flight" (lawan atau lari), yang secara otomatis bereaksi terhadap situasi berbahaya.
Saat tubuh mengalami cedera, sinyal dikirim ke otak untuk memberi tahu bahwa ada ancaman. Otak kemudian mengaktifkan respons perlindungan, termasuk mengirim sinyal rasa sakit.
Hal tersebut sebagai mekanisme bertahan hidup yang telah berkembang sejak zaman nenek moyang kita, ketika ancaman seperti hewan buas mengharuskan tubuh bereaksi cepat.
Namun, sistem ini tidak hanya bekerja terhadap ancaman fisik tetapi juga terhadap stres dan kecemasan yang kita alami sehari-hari. Dengan kata lain, ancaman tidak selalu berupa bahaya nyata, tetapi bisa berasal dari tekanan pekerjaan, ketakutan akan kegagalan, atau bahkan pengalaman traumatis di masa lalu.
Mengapa Rasa Sakit Bisa Menjadi Kronis?
Baca Juga: Lebih Banyak Penyakit Kanker Menyerang Perempuan yang Lebih Muda
Dalam banyak kasus, rasa sakit kronis terjadi karena sistem saraf tetap dalam mode "waspada" secara terus-menerus. Otak menganggap situasi tertentu sebagai ancaman, bahkan jika ancaman tersebut tidak nyata atau sudah berlalu. Ini menyebabkan tubuh terus mengirim sinyal rasa sakit, meskipun tidak ada cedera fisik yang memerlukan perlindungan.
Misalnya, seseorang yang mengalami stres berat di tempat kerja mungkin mulai mengalami sakit punggung atau migrain yang berkepanjangan. Ini terjadi karena otak mengasosiasikan stres dengan ancaman, sehingga menciptakan sensasi nyeri sebagai respons perlindungan.
Mengubah Cara Otak Memproses Rasa Sakit
Karena otak memiliki kemampuan untuk menciptakan rasa sakit, ia juga memiliki kapasitas untuk menghentikannya. Salah satu cara untuk mengatasi rasa sakit kronis adalah dengan "mereprogram" cara otak merespons sinyal dari sistem saraf. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu:
- Percaya pada Proses Penyembuhan
Keyakinan bahwa rasa sakit dapat dikendalikan adalah langkah pertama dalam penyembuhan. Ketika kita memahami bahwa rasa sakit adalah respons perlindungan, kita dapat mulai membangun kepercayaan bahwa tubuh dapat pulih dan kembali ke kondisi normal.
- Mengenali dan Mengelola Stres
Karena stres dapat memicu respons rasa sakit, penting untuk mengelola stres dengan teknik seperti meditasi, pernapasan dalam, atau terapi kognitif. Menenangkan sistem saraf dapat membantu mengurangi sinyal rasa sakit yang dikirim oleh otak.
- Melatih Pikiran untuk Tidak Fokus pada Rasa Sakit
Semakin kita fokus pada rasa sakit, semakin kuat sinyal tersebut. Mengalihkan perhatian ke aktivitas yang menyenangkan, seperti hobi atau interaksi sosial, dapat membantu otak melepaskan endorfin yang bertindak sebagai pereda nyeri alami.
- Menggunakan Teknik Relaksasi
Yoga, terapi pijat, atau latihan peregangan ringan dapat membantu menenangkan sistem saraf dan mengurangi ketegangan otot yang berkontribusi pada rasa sakit kronis.
- Menciptakan Lingkungan yang Aman bagi Sistem Saraf
Sistem saraf perlu merasa aman untuk dapat berfungsi dengan baik. Ini berarti menciptakan kebiasaan hidup sehat, seperti tidur yang cukup, pola makan seimbang, dan menghindari pemicu stres yang tidak perlu.
Dengan memahami cara kerja sistem ini, kita dapat mulai mengambil langkah-langkah untuk mengelola rasa sakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan keyakinan, latihan, dan kesabaran, kita dapat mengajarkan kembali otak untuk merespons dengan lebih sehat dan menenangkan sistem perlindungan tubuh yang terlalu aktif.
Baca Juga: Daftar Penyakit yang Bisa Diperiksa Lewat Program Cek Kesehatan Gratis
(*)