Penyebab Fenomena Resign setelah Lebaran Menurut Talent Acquisition

Arintha Widya - Senin, 17 Maret 2025
Fenomena resign setelah Lebaran, mengapa terjadi?
Fenomena resign setelah Lebaran, mengapa terjadi? Gwengoat

Parapuan.co - Selain terjadi usai pergantian tahun, resign setelah Lebaran juga menjadi fenomena tersendiri di dunia kerja. Fenomena resign setelah Lebaran kerap menjadi perbincangan, tetapi benarkah hal ini terjadi dalam jumlah besar?

Talent Acquisition Manager Jobstreet by SEEK Indonesia, Ria Novita, sebagaimana melansir Kompas.com menyebut bahwa fenomena ini memang ada, tetapi tidak dalam jumlah yang masif.

"Fenomena ini memang terjadi, tetapi tidak dalam jumlah yang signifikan dibanding waktu lainnya," jelas Ria saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (14/3/2025) lalu.

Waktu lain yang dimaksud adalah akhir tahun atau setelah performance review, yang biasanya berpengaruh pada promosi dan kenaikan gaji.

"Untuk yang resign setelah Lebaran ini biasanya dikarenakan memang sudah berniat resign, tetapi masih menunggu pembayaran THR," tambahnya.

Dimungkinkan bahwa agar mendapatkan THR secara penuh, banyak karyawan memilih untuk mengajukan resign setelah menerima THR, yaitu menjelang Lebaran. Oleh karenanya ketika merencanakan resign, karyawan memilih waktu setelah Lebaran.

Selain menunggu THR cair, ada beberapa penyebab lain dari fenomena resign setelah Lebaran menurut berbagai sumber. Yuk, simak!

1. Menunggu Cairnya THR

Keluar dari pekerjaan sebelum Lebaran dianggap kurang menguntungkan karena karyawan yang resign lebih awal tidak akan mendapatkan THR. Sebagian orang memilih bertahan hingga THR cair agar dapat digunakan sebagai dana cadangan sebelum mendapatkan pekerjaan baru atau menerima gaji pertama di tempat kerja berikutnya.

Baca Juga: Penghitungan THR dan Simulasinya untuk Pekerja dengan Masa Kerja Kurang dari Setahun

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Revisi UU TNI, Akankah Menguntungkan atau Justru Merugikan Perempuan?