Penyebab Fenomena Resign setelah Lebaran Menurut Talent Acquisition

Arintha Widya - Senin, 17 Maret 2025
Fenomena resign setelah Lebaran, mengapa terjadi?
Fenomena resign setelah Lebaran, mengapa terjadi? Gwengoat

2. Pindah Kerja karena Banyak Lowongan Baru

Banyak perusahaan menyadari tren resign setelah Lebaran dan memilih untuk membuka lowongan kerja pada periode tersebut. Selain menghindari pembayaran THR bagi karyawan baru, perusahaan juga menilai momen setelah Lebaran lebih efektif untuk rekrutmen dan program pengembangan karyawan.

3. Mencari Peluang dan Tantangan Karier Baru

Sebagian karyawan merasa karier mereka stagnan jika bertahan di tempat kerja lama. Mereka ingin terus belajar, mencoba bidang baru, atau memperoleh jenjang karier yang lebih tinggi. Untuk itu, mereka memilih resign setelah Lebaran guna mendapatkan peluang yang lebih baik.

4. Merasa Kurang Dihargai di Kantor Lama

Kurangnya apresiasi terhadap karyawan, seperti tidak adanya bonus atau ucapan terima kasih atas pencapaian besar, bisa menjadi alasan seseorang memilih untuk keluar dari pekerjaannya. Dengan pindah ke perusahaan lain, mereka berharap mendapatkan lingkungan kerja yang lebih menghargai kontribusi dan memberikan kesempatan pengembangan karier.

5. Memilih Menetap di Kampung Halaman

Banyak pekerja perantau memilih untuk tidak kembali ke kota setelah Lebaran. Faktor biaya mudik yang mahal, keinginan untuk dekat dengan keluarga, atau tanggung jawab merawat orang tua yang sakit menjadi alasan utama mereka mencari pekerjaan di daerah asal.

6. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat (Toxic Workplace)

Ketidaknyamanan dalam lingkungan kerja, seperti adanya budaya saling menjatuhkan atau kurangnya dukungan rekan kerja, dapat menjadi alasan lain seseorang memilih resign setelah Lebaran. Mereka berharap bisa menemukan tempat kerja dengan lingkungan yang lebih positif dan mendukung.

Fenomena resign setelah Lebaran bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, memengaruhi keputusan karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya setelah hari raya.

Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami tren ini agar dapat mengantisipasi kehilangan karyawan serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan mendukung.

Baca Juga: Langkah Mendukung Sesama Perempuan Mewujudkan Kesetaraan Gender di Lingkungan Kerja

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Perlu Dihindari, 3 Risiko Makan Mi Instan saat Sahur dan Berbuka