Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Upaya Percepatan Kesetaraan Gender di Indonesia dan Apresiasi dari UN Women

Arintha Widya - Senin, 17 Maret 2025
Apresiasi UN Women atas upaya Indonesia mewujudkan kesetaraan gender.
Apresiasi UN Women atas upaya Indonesia mewujudkan kesetaraan gender. Dokumentasi KemenPPPA

Parapuan.co - Hari Perempuan Internasional tanggal 8 Maret belum lama ini diperingati, dan masih menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam mempercepat upaya kesetaraan gender. Meski telah menunjukkan kemajuan, perjalanan menuju persamaan hak antara perempuan dan laki-laki masih membutuhkan usaha berkelanjutan dari berbagai pihak.

Merangkum laman resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencerminkan perkembangan positif dalam upaya tersebut.

Indeks Ketimpangan Gender (IKG) mengalami penurunan dari 0,459 pada tahun 2022 menjadi 0,447 pada tahun 2023, sementara Indeks Pembangunan Gender (IPG) meningkat dari 91,63 pada tahun 2022 menjadi 91,85 pada tahun 2023. Meskipun demikian, masih terdapat kesenjangan gender yang perlu segera diatasi melalui kebijakan dan tindakan konkret.

Wakil Menteri PPPA Veronica Tan dalam diskusi bertajuk "Why Gender Equality Matters and We Need to #AccelerateActions" dalam rangka memeringati Hari Perempuan Internasional, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat pencapaian kesetaraan gender di Indonesia.

"Partisipasi perempuan dalam sektor pendidikan, tenaga kerja, dan politik masih rendah. Perempuan yang bekerja di sektor teknologi hanya 27 persen, akademisi perempuan di institut teknologi hanya berkisar 35,7 persen, dan perempuan yang menempuh studi spesialis kedokteran hanya tercapai 41,6 persen," papar Veronica Tan.

"Untuk posisi keterwakilan politik, jumlah perempuan hanya mencapai 22,14 persen. Selain pencapaian yang masih rendah, perempuan di Indonesia masih rentan menjadi korban kekerasan berbasis gender. Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 menunjukkan bahwa 1 dari 4 perempuan di Indonesia mengalami kekerasan fisik atau seksual selama hidupnya. Fenomena ini menegaskan perlunya langkah konkret dalam pencegahan kekerasan berbasis gender," imbuh Wamen PPPA di Jakarta pada Kamis (13/3/2025).

Kemen PPPA terus mendorong kebijakan yang memastikan akses yang setara bagi perempuan di berbagai sektor pembangunan. Upaya ini mencakup perlindungan bagi korban kekerasan, penguatan regulasi yang mendukung hak-hak perempuan dalam ketenagakerjaan, pendidikan, dan politik.

"Kesetaraan gender bukan hanya hak asasi manusia, tetapi juga fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, kolaborasi dari semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat, dan media sangat penting untuk mempercepat aksi menuju Indonesia yang lebih inklusif dan berkeadilan," tegas Wamen PPPA.

Di tingkat global, Indonesia juga mendapatkan apresiasi dari UN Women atas komitmennya dalam memperjuangkan kesetaraan gender.

Baca Juga: Jadi Isu Global IWD 2025, Ini Upaya Negara-Negara Dunia Mewujudkan Kesetaraan Gender

Sumber: KEMENPPPA.GO.ID
Penulis:
Editor: Arintha Widya

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.



REKOMENDASI HARI INI

Tantangan yang Dihadapi Keluarga Ae Sun dan Gwan Sik di Drakor When Life Gives You Tangerines