Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, melakukan pertemuan bilateral dengan Executive Director UN Women, Sima Bahous, di sela sidang Commission on the Status of Women (CSW) pada Jumat (14/3/2025) di New York, Amerika Serikat.
Dalam pertemuan tersebut, UN Women menyampaikan dukungan terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Indonesia.
"Dalam pertemuan tadi, UN Women menyampaikan dukungan dan simpati atas kerja keras pemerintah Indonesia dan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, khususnya terkait pemberdayaan ekonomi, penghapusan kekerasan, kesenjangan digital, serta peran perempuan dalam perdamaian dan perubahan iklim," tutur Arifah Fauzi.
Menteri PPPA juga menambahkan, "Menurut UN Women, Indonesia memiliki peran strategis di Asia Tenggara dan global dalam pemberdayaan perempuan. Itu sebabnya berbagai praktik baik yang sudah dilakukan bisa menjadi model bagi negara lain. UN Women juga mengapresiasi partisipasi aktif Indonesia dalam CSW69."
Menteri PPPA juga menegaskan bahwa tantangan dalam mencapai kesetaraan gender tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, tetapi juga oleh banyak negara di dunia.
Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan perempuan, dimulai dari unit terkecil, yaitu keluarga. Berbagai inisiatif berbasis komunitas pun terus dikembangkan untuk memastikan perlindungan dan pemberdayaan perempuan secara berkelanjutan.
Sima Bahous menyampaikan bahwa UN Women tengah meninjau 158 laporan negara untuk memastikan prioritas global dan mendorong agenda Beijing Platform for Action (BPfA) +30.
Beberapa isu utama yang menjadi perhatian adalah kekerasan terhadap perempuan, pemberdayaan ekonomi perempuan, kesenjangan digital, Women, Peace, and Security (WPS), serta perubahan iklim.
UN Women juga mendorong Indonesia untuk terus berperan aktif dalam South-South Cooperation guna mempercepat pemberdayaan perempuan di negara berkembang.
Dukungan terhadap penegasan komitmen kerja sama antara Indonesia dan UN Women juga diharapkan dapat semakin mempercepat pencapaian kesetaraan gender di Indonesia.
Baca Juga: IWD 2025, Komnas Perempuan Soroti Budaya Patriarki dan Diskriminasi Gender dalam Politik
(*)