Perempuan Mandiri Finansial setelah Menikah Bukan Bentuk Kedurhakaan

Arintha Widya - Selasa, 18 Maret 2025
Perempuan mandiri secara finansial setelah menikah bukan untuk durhaka ke pasangan.
Perempuan mandiri secara finansial setelah menikah bukan untuk durhaka ke pasangan. iStockphoto

Dalam Islam, perempuan mandiri secara finansial bukanlah hal yang baru. Sosok Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Muhammad SAW, adalah contoh nyata bagaimana seorang perempuan dapat menjalankan bisnisnya sendiri, membuat keputusan keuangan secara independen, dan tetap menjadi istri yang penuh cinta dan penghormatan kepada suaminya.

Bahkan setelah menikah dengan Nabi, Khadijah tetap menjalankan usahanya tanpa intervensi, membuktikan bahwa perempuan yang berdaya secara ekonomi tetap bisa menjalankan peran rumah tangga dengan baik.

Kemandirian Finansial Tidak Mengancam Pernikahan

Sebagian orang beranggapan bahwa perempuan yang memiliki penghasilan sendiri lebih rentan untuk tidak menghormati suaminya atau merasa lebih superior dalam rumah tangga.

Anggapan ini keliru karena dalam hubungan yang sehat, kepercayaan dan dukungan justru lebih kuat ketika masing-masing pasangan memiliki kemandirian finansial.

Suami dan istri harus saling mendukung dalam mencapai tujuan keuangan bersama, bukan menjadikan salah satu pihak bergantung sepenuhnya pada pihak lain.

Faktanya, ketika perempuan memiliki keuangan sendiri, mereka lebih bisa berkontribusi dalam perencanaan keuangan keluarga, seperti membeli rumah, menyiapkan dana pendidikan anak, dan memiliki tabungan darurat.

Ini tidak hanya menguntungkan perempuan berdaya secara pribadi, tetapi juga meningkatkan stabilitas finansial rumah tangga secara keseluruhan.

Cara Menjadi Mandiri Finansial dalam Pernikahan

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Tidak Berbahaya Tapi Mengganggu, Catat 9 Cara Membasmi Cicak di Rumah