Parapuan.co - Pada awal tahun 2025 ini, kasus kematian akibat campak pertama kali terjadi di Amerika Serikat dalam lebih dari satu dekade terakhir. Seorang anak usia sekolah di Texas meninggal setelah terinfeksi campak. Kasus ini merupakan bagian dari wabah yang terus berkembang di wilayah Texas Barat.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), jumlah kasus campak di Amerika Serikat meningkat dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, terdapat 58 kasus campak yang dikonfirmasi di 17 negara bagian. Hingga 20 Februari 2025, CDC melaporkan sudah ada 98 kasus campak yang dikonfirmasi di delapan yurisdiksi, termasuk Texas, New York, dan California.
Di Indonesia, bayi di bawah usia 2 tahun sudah wajib mendapatkan imunisasi lengkap, termasuk di dalamnya adalah imunisasi campak. Kasus kematian anak karena campak yang terjadi di Texas, Amerika Serikat, mestinya mengingatkan kita sebagai orang tua mengenai pentingnya imunisasi campak.
Berikut ini hal-hal yang harus orang tua pahami terkait campak dan bagaimana pencegahan melalui vaksinasi sangat penting sebagaimana melansir Parents!
Mengapa Wabah Campak Bisa Kembali Terjadi?
Campak sebenarnya telah dinyatakan musnah dari Amerika Serikat sejak tahun 2000. Namun, kasus ini kembali meningkat karena adanya pelancong yang tidak divaksinasi membawa virus ke negara tersebut.
"Selain ancaman virus itu sendiri, masalah yang ditimbulkan oleh wabah campak adalah bahwa sebagian besar dokter belum pernah melihatnya di dunia nyata," kata Dr. Larnie Booker, FAAP, seorang dokter anak dari Advocare Mid-Jersey Pediatrics dan profesor di Rutgers Robert Wood Johnson Medical School.
Ia menambahkan bahwa karena efektivitas vaksin, banyak dokter yang hanya mengenal campak dari buku atau kuliah medis, sehingga keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan bisa terjadi.
Mengenal Gejala Penyakit Campak
Baca Juga: Efek Samping setelah Imunisasi, Kenali Apa Itu KIPI dan Penanganannya
Campak sangat menular dan menyebar melalui udara yang dapat bertahan selama dua jam. Jika satu orang terinfeksi, sembilan dari sepuluh orang yang tidak memiliki perlindungan akan tertular.
Gejala awal campak menyerupai flu biasa, antara lain:
- Demam tinggi
- Batuk
- Hidung berair
- Mata merah (konjungtivitis)
- Munculnya bintik-bintik putih keabu-abuan di dalam mulut
Setelah beberapa hari, ruam merah berbintik-bintik khas akan muncul di wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Orang yang terinfeksi biasanya menular sejak empat hari sebelum ruam muncul hingga empat hari setelahnya.
"Namun, campak juga dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk otitis media, pneumonia, meningitis, diare, dan ensefalitis, dan menyebabkan kematian satu hingga tiga anak per 1.000 infeksi," jelas Dr. Paul K. Sue, spesialis penyakit menular anak di Columbia University.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), campak menyebabkan sekitar 107.500 kematian di seluruh dunia pada tahun 2023, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Anak-anak dalam kelompok usia ini serta individu dengan kondisi imunokompromis memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi parah.
Pentingnya Vaksinasi untuk Mencegah Campak
Kabar baiknya, vaksinasi tetap menjadi perlindungan terbaik melawan campak. Vaksin campak, gondok, dan rubella (MMR) biasanya diberikan pada usia 12 bulan dan dosis kedua pada usia 4 tahun. Menurut CDC, satu dosis vaksin MMR memiliki efektivitas 93%, sementara dua dosis meningkatkan efektivitas hingga 97%.
"Di mana pun kita melihat kelompok infeksi, kita menemukan kelompok orang yang tidak divaksinasi atau tidak divaksinasi secara lengkap. Kurangnya perlindungan menciptakan rantai penularan, dan populasi yang tidak terlindungi merupakan target utama potensi wabah," jelas Dr. Paul K. Sue.
Sayangnya, ada beberapa kelompok yang tidak dapat menerima vaksin MMR, seperti bayi di bawah enam bulan, ibu hamil, dan individu dengan kondisi imunokompromis. Oleh karena itu, semakin banyak orang yang divaksinasi akan membantu melindungi mereka yang rentan terhadap infeksi.
Baca Juga: 149.703 Anak Terima Imunisasi Lengkap Melalui Program BIAS 2024
Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Orang tua harus memastikan anak-anak mereka mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal. Jika anak mengalami gejala campak atau pernah kontak dengan seseorang yang terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter.
Selain itu, langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan orang sakit, dan tidak membawa anak ke tempat umum saat sakit juga sangat penting untuk mencegah penyebaran virus.
Wabah campak yang semakin meningkat ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya vaksinasi dan langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi kesehatan anak-anak dan masyarakat luas.
(*)