Parapuan.co - Tantangan menjalani ibadah puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga emosi agar tetap stabil, tak terkecuali dalam hubungan dengan pasangan. Dalam hubungan pernikahan, konflik dengan pasangan menjadi hal yang seakan tak terpisahkan. Tapi bagaimana jika ini terjadi saat puasa?
Mengendalikan emosi selama berpuasa menjadi kunci utama dalam menjaga keharmonisan hubungan. Oleh karena itu, penting bagi kamu dan pasangan untuk memahami cara menghindari konflik agar tak memicu amarah.
Dilansir dari laman Arabia Weddings, berikut beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk menghindari konflik dengan pasangan saat puasa. Yuk, simak ulasan lengkapnya!
1. Mengelola Emosi dengan Lebih Sabar dan Tenang
Puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga mengendalikan emosi agar tidak mudah tersulut oleh hal-hal sepele. Saat tubuh merasa lemas karena kurang energi, kamu mungkin menjadi lebih sensitif terhadap hal-hal kecil yang sebelumnya tidak terlalu mengganggu.
Oleh karena itu, penting untuk melatih kesabaran dan menahan diri ketika muncul situasi yang berpotensi menimbulkan konflik. Cobalah teknik pernapasan dalam atau mengambil jeda sejenak sebelum merespons sesuatu yang berpotensi memicu perdebatan.
Jika merasa sedang dalam kondisi emosi yang tidak stabil, lebih baik menenangkan diri terlebih dahulu sebelum berbicara dengan pasangan.
2. Menjaga Pola Komunikasi yang Baik
Salah satu kunci utama dalam menghindari konflik adalah memastikan komunikasi antara kamu dan pasangan tetap berjalan dengan baik. Hindari menyampaikan sesuatu dengan nada tinggi atau kata-kata yang berpotensi menyakiti perasaan pasangan, terutama saat kondisi tubuh sedang lelah dan mudah tersulut emosi.
Baca Juga: Manajemen Konflik di Tempat Kerja: Panduan untuk Manajer dan Karyawan
Komunikasi yang efektif dalam hubungan bisa dicapai dengan cara berbicara secara jelas, jujur, dan penuh empati. Jika ada sesuatu yang mengganggu perasaanmu, ungkapkan dengan baik dan tidak menyerang pasangan.
3. Menghindari Pembahasan Topik Sensitif
Ada beberapa topik yang lebih baik dihindari saat puasa, terutama jika pembahasan tersebut sering kali berujung pada perdebatan atau ketegangan dalam hubungan. Misalnya, masalah keuangan, perbedaan pola asuh anak, atau permasalahan keluarga besar yang sensitif.
Jika memang perlu membahas hal-hal tersebut, pilihlah waktu yang tepat, misalnya setelah berbuka puasa ketika kondisi fisik dan emosional lebih stabil.
Jangan membicarakan hal berat dalam keadaan perut kosong, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya pertengkaran akibat emosi yang tidak terkontrol.
4. Berbagi Tanggung Jawab Rumah Tangga
Selama Ramadan, beban tanggung jawab di rumah bisa meningkat, terutama dalam hal menyiapkan makanan untuk sahur dan berbuka. Jika beban ini hanya ditanggung oleh satu pihak, bisa timbul rasa lelah dan frustrasi yang akhirnya memicu konflik.
Oleh karena itu, penting untuk membagi tugas secara adil. Kamu dan pasangan bisa berdiskusi tentang pembagian peran agar semua tugas rumah tangga bisa dikerjakan bersama tanpa ada yang merasa terbebani. Dengan cara ini, tidak hanya konflik bisa dihindari, tetapi juga bisa mempererat hubungan karena adanya kerja sama yang lebih baik.
5. Memaafkan dan Tidak Menyimpan Dendam
Konflik kecil dalam hubungan tidak bisa sepenuhnya dihindari, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana cara kamu dan pasangan menyelesaikannya. Jika terjadi kesalahpahaman atau pertengkaran, jangan biarkan masalah tersebut berlarut-larut.
Belajarlah untuk segera meminta maaf jika memang melakukan kesalahan, dan berikan maaf dengan tulus apabila pasangan berbuat salah.
Menghindari konflik dengan pasangan saat puasa memang membutuhkan kesabaran dan usaha dari kedua belah pihak. Mengelola emosi dengan baik, menjaga komunikasi yang sehat, menghindari pembahasan topik sensitif bisa menjadi cara menjaga keharmonisan dalam hubungan selama Ramadan.
Ramadan seharusnya menjadi waktu yang penuh kedamaian dan kebersamaan, bukan momen penuh pertengkaran. Dengan memahami cara menghindari konflik dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, kamu bersama pasangan bisa menjalani puasa dengan lebih tenang juga penuh berkah.
Baca Juga: Konflik yang Rentan Dihadapi Pasutri saat Menjadi Orang Tua Baru
(*)