Parapuan.co - Liburan Lebaran bisa jadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak untuk beristirahat dari rutinitas belajar di bulan Ramadan. Namun, sering kali setelah beberapa hari, anak-anak mulai merasa bosan dan mengeluh karena kurangnya kegiatan di rumah.
Oleh sebab itu, orang tua perlu lebih proaktif dalam merancang aktivitas yang menyenangkan dan mendidik untuk anak-anak agar tetap terhibur. Menurut Psikolog Pendidikan dan Perkembangan, Dr. Kimberley O’Brien, waktu luang yang tidak terstruktur sangat penting bagi perkembangan anak.
"Orang tua mungkin berpikir bahwa waktu luang tidak menarik, tetapi anak-anak sangat menghargai momen panjang tanpa aktivitas terjadwal," jelas Dr. Kimberley seperti melansir Child Psychologist. "Rasa bosan juga bisa memicu kreativitas karena anak-anak akan berusaha lebih inovatif dan mencari cara untuk bermain dengan lingkungannya."
Berapa banyak waktu yang sebaiknya dihabiskan untuk aktivitas terstruktur dan bermain bebas? Dr. Kimberley menyarankan bahwa orang tua bisa menyesuaikan dengan jadwal kerja dan kegiatan lain selama libur Lebaran 2025 yang berlangsung sekitar dua pekan.
"Jika orang tua harus bekerja selama anak-anak liburan, mereka bisa mendaftarkan anak ke program liburan atau meminta bantuan kakek-nenek serta pengasuh lainnya," katanya. "Saat anak-anak di rumah, orang tua bisa membuat jadwal sederhana, misalnya kerajinan tangan di pagi hari, memasak di siang hari, dan bermain game di sore hari. Biarkan anak-anak juga ikut merancang aktivitas mereka sendiri."
Berikut ini beberapa ide aktivitas yang murah dan menyenangkan untuk menghindari kebosanan saat libur Lebaran 2025. Yuk, simak rekomendasinya dari Dr. Kimberley O'Brien!
1. Membuat Buku Kupon Aktivitas
"Minta anak-anak membuat daftar 10 aktivitas yang ingin mereka lakukan selama liburan," kata Dr. Kimberley. "Aktivitasnya tidak perlu mahal, cukup sederhana seperti menginap di rumah teman, pergi ke pantai, atau bermain perang salju jika tinggal di daerah bersalju."
Setelah itu, anak-anak bisa menuliskannya di kupon-kupon kecil dan memilih satu kupon setiap malam untuk menentukan kegiatan keesokan harinya.
Baca Juga: Pentingnya Bermain bagi Perkembangan Emosi Balita, Ini yang Perlu Orang Tua Tahu
2. Belajar Berwirausaha
Mengajarkan anak-anak tentang kewirausahaan bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan mendidik.
"Selain menjual limun atau menawarkan jasa mencuci mobil, anak-anak bisa mencoba bisnis kecil seperti berjalan-jalan dengan anjing tetangga, membantu membuang sampah, atau menyekop salju," ujar Dr. Kimberley.
3. Tukar Mainan dengan Teman
Decluttering bisa menjadi aktivitas bermanfaat bagi anak-anak. "Minta mereka memilih 5 hingga 10 mainan yang sudah jarang dimainkan untuk disumbangkan atau ditukar dengan teman-teman mereka," jelas Dr. Kimberley.
"Anak-anak bisa membuat pasar kecil dan bertukar mainan yang masih dalam kondisi baik. Ini mengajarkan mereka untuk mengurangi limbah dan memberi barang kesayangan mereka kehidupan baru," imbuhnya.
4. Eksperimen Sains yang Seru
"Eksperimen sains memungkinkan anak-anak belajar sambil menciptakan sesuatu yang menarik dan mengejutkan," kata Dr. Kimberley. "Ada banyak kanal YouTube seperti Fun Science dan The Dad Lab yang menyediakan tutorial langkah demi langkah menggunakan bahan sederhana seperti magnet dan kertas."
5. Bermain di Luar Rumah
Baca Juga: Tak Hanya untuk Balita, Ini Pentingnya Belajar dengan Bermain dalam Pendidikan Anak
Anak-anak mungkin enggan keluar rumah jika terlalu nyaman dengan gawai mereka. Namun, orang tua bisa membuat kesepakatan, misalnya "Setiap satu jam bermain di luar rumah, anak-anak mendapatkan 15 menit screen time".
"Jika tinggal di daerah yang panas, bisa bermain air dengan sprinkler atau Slip ‘n’ Slide," kata Dr. Kimberley. "Di daerah dingin, anak-anak bisa bermain membuat manusia salju atau membuat malaikat salju. Aktivitas di luar rumah baik untuk suasana hati dan kesehatan mereka."
6. Membuat Salad Pelangi
Memasak bisa menjadi aktivitas seru sekaligus mengajarkan anak-anak tentang pola makan sehat.
"Anak-anak senang makan makanan yang mereka buat sendiri, jadi ini kesempatan bagus untuk mengenalkan mereka pada makanan sehat," kata Dr. Kimberley.
Siapkan berbagai bahan berwarna seperti bayam hijau, kubis ungu, paprika merah dan kuning, wortel parut, biji-bijian, dan alpukat. Anak-anak bisa membantu memotong atau mencampurkan bahan dan membuat dressing sederhana.
"Bahkan, ini bisa menjadi langkah awal untuk mengajari mereka menyiapkan bekal makan siang sendiri saat sekolah mulai lagi!" tambahnya.
7. Membuat Slime atau Playdough
"Bermain dengan slime atau playdough tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu perkembangan motorik halus anak," jelas Dr. Kimberley.
Baca Juga: Aktivitas Seru di Rumah untuk Mengisi Libur Sekolah yang Bertepatan dengan Nataru 2024
Jika khawatir soal kekacauan, orang tua bisa mengatur meja di luar rumah agar anak-anak bebas bereksperimen tanpa membuat rumah berantakan.
8. Jalan Kaki Setiap Hari
"Jalan kaki bersama keluarga adalah cara yang bagus untuk berolahraga dan menghabiskan waktu berkualitas bersama," kata Dr. Kimberley. "Mungkin butuh sedikit bujukan di awal, tapi jika dilakukan secara rutin, anak-anak akan menikmatinya."
Orang tua bisa mengajak anak-anak jalan pagi untuk menikmati suara burung berkicau atau jalan sore setelah makan malam untuk melihat pemandangan malam.
Untuk membuatnya lebih menarik, bisa membawa senter dan mencari hewan atau serangga di sekitar.
9. Berbagi dengan Tetangga
"Minta anak-anak membuat hadiah kecil untuk tetangga, seperti proyek kerajinan tangan atau sekadar merangkai bunga," saran Dr. Kimberley.
"Mereka bisa berjalan mengelilingi lingkungan dan meninggalkan hadiah di kotak surat atau di depan pintu. Bahkan, mereka bisa menuliskan catatan kecil yang menawarkan bantuan seperti memotong rumput atau berbelanja bagi tetangga lansia. Ini mengajarkan anak-anak tentang kepedulian dan membangun hubungan dengan komunitas."
Dengan berbagai aktivitas ini, orang tua bisa menghindarkan anak-anak dari kebosanan selama libur Lebaran. Namun, perlu diingat bahwa sedikit rasa bosan juga baik untuk anak-anak karena memberi mereka waktu untuk berimajinasi dan menemukan kesenangan dengan cara mereka sendiri. Selamat Lebaran!
Baca Juga: Libur Sekolah Awal Puasa, 5 Tips Agar Anak Tidak Kecanduan Bermain Ponsel
(*)