Bagaimana Mengakhiri Tradisi Bagi-Bagi Angpao Lebaran yang Memberatkan Keuangan Perempuan?

Arintha Widya - Kamis, 20 Maret 2025
Tradisi bagi-bagi angpao Lebaran bisa memberatkan keuangan perempuan.
Tradisi bagi-bagi angpao Lebaran bisa memberatkan keuangan perempuan. iStockphoto

"Kan kita tau orang dikasih salam tempel berapa aja juga happy. Bukan amount-nya tapi niatnya untuk saling menghargai satu sama lain. Karena ini sebenarnya tidak wajib, harus disesuaikan dengan kemampuan kita," sarannya.

Langkah Mengurangi Beban Finansial Akibat Berbagi Angpao Lebaran

Untuk mengurangi beban finansial akibat tradisi angpao, Kawan Puan dapat mempertimbangkan langkah-langkah:

1. Menetapkan Anggaran Khusus: Membuat pos anggaran khusus untuk pemberian angpao dapat membantu mengendalikan pengeluaran dan mencegah ketidakaturan dalam disiplin anggaran.

2. Memberikan Hadiah Alternatif: Selain uang tunai, pertimbangkan memberikan hadiah berupa barang yang bermanfaat atau pengalaman berharga, seperti buku atau kegiatan edukatif, yang tetap mengandung nilai apresiasi tanpa memberatkan keuangan.

3. Edukasi Keluarga: Diskusikan dengan anggota keluarga mengenai kondisi keuangan dan pentingnya menyesuaikan tradisi dengan kemampuan finansial saat ini. Hal ini dapat menumbuhkan pemahaman dan mengurangi ekspektasi yang berlebihan.

4. Kolaborasi dalam Pemberian: Bekerja sama dengan anggota keluarga lain untuk memberikan angpao secara kolektif dapat meringankan beban individu dan tetap menjaga semangat berbagi.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan tradisi angpao Lebaran dapat tetap dilestarikan tanpa menimbulkan tekanan finansial, khususnya bagi perempuan yang sering menjadi pengelola keuangan keluarga.

Penting untuk selalu menyesuaikan tradisi dengan situasi ekonomi masing-masing agar makna kebersamaan dan kebahagiaan dalam perayaan Idulfitri tetap terjaga.

Baca Juga: Cara Mengelola Uang Angpao Anak Biar Lebih Bermanfaat untuk Masa Depan

(*)

Sumber: Kompas.com,Nakita
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Angka Pengangguran Tinggi, Mengapa Kalangan Muda Enggan Jadi Pekerja Rumah Tangga?