Talkshow daring ini diikuti oleh lebih dari 50 partisipan dan mengundang beberapa narasumber antara lain Siti Komarianingsih S.ST. M Kes, Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG), Dinas Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Anak (PPPA) Kabupaten Karawang, wakil Provinsi Aceh di ajang Miss Indonesia 2019 Amira Kun Nadia, dan Ayoe Sutomo M. Psi Psikolog.
Dalam paparan materi yang diberikan, Siti Komarianingsih S.ST. M Kes dari Dinas Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Anak (PPPA) Kabupaten Karawang mengatakan, "Dalam upaya mewujudkan pemberdayaan perempuan, dibutuhkan kemitraan antara pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil untuk mendukung program pemberdayaan perempuan."
"Jika kolaborasi ini bisa dilakukan, maka perempuan akan berdaya, dan dengan menjadi berdaya maka perempuan akan memiliki kondisi ekonomi yang stabil sehingga dapat berkontribusi dalam perekonomian baik di keluarga maupun di masyarakat," imbuhnya.
"Ditambah lagi, dengan memiliki wawasan yang luas maka perempuan dapat lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan berkontribusi dalam memecahkan masalah di berbagai bidang," papar Siti Komarianingsih lagi.
Lalu Ayoe Sutomo M. Psi Psikolog menyatakan bahwa generasi muda juga dapat turut berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan. Ia menjelaskan, "Generasi muda juga memiliki peran penting dalam mempromosikan pemberdayaan perempuan, dan hal ini bisa dimulai dari diri sendiri."
"Beberapa hal yang bisa dilakukan diantaranya adalah dengan meningkatkan self awareness, menempuh pendidikan formal maupun informal setinggi mungkin, aktif di organisasi maupun kegiatan volunteer untuk menambah wawasan dan pengalaman, menemukan role model yang bisa dijadikan sosok panutan, serta terus mencari tantangan dan peluang baru agar dapat terus berkembang," ujar Ayoe.
Ayoe juga menambahkan, "Dengan begitu maka diri kita sendiri dapat menjadi pemicu bagi perempuan di sekitar kita untuk menjadi contoh perempuan yang berdaya."
Selanjutnya, wakil dari Provinsi Aceh di Miss Indonesia 2019, Amira Kun Nadia mengatakan bahwa pendidikan menjadi suatu hal yang penting dalam upaya mewujudkan pemberdayaan perempuan.
"Pendidikan membantu perempuan memahami hak-hak mereka dan mengembangkan kesadaran diri tentang pentingnya kesetaraan dan keadilan sosial. Selain itu, pendidikan membantu perempuan memperoleh keterampilan ekonomi untuk mendapatkan pekerjaan layak dan menjadi mandiri. Misi inilah yang coba saya sebarluaskan melalui ajang Miss Indonesia lalu," terang Amira.
Baca Juga: Wamen PPPA Dorong Perempuan Berdaya Ekonomi untuk Putus Rantai Kekerasan
"Saya juga mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Unicharm yang terus menunjukkan kepedulian untuk kesehatan dan kemajuan kaum perempuan. Semoga melalui upaya berkelanjutan ini, bersama kita dapat mewujudkan pemberdayaan perempuan Indonesia," tuturnya lagi.
Tanggapan Direktur Sri Haryani
Direktur Unicharm, Sri Haryani, menyampaikan bahwa perusahaan terus berkomitmen mendukung pemberdayaan perempuan. "Unicharm meyakini bahwa setiap orang memiliki potensi yang tak terbatas," katanya.
"Selain untuk memotivasi setiap orang agar meyakini dan mencintai potensi yang dimiliki, serta untuk mendukung pemberdayaan perempuan, kami telah melakukan berbagai inisiatif baik di dalam maupun di luar perusahaan, seperti memberikan kesempatan berkarier yang sama secara adil bagi karyawan laki-laki dan perempuan, kegiatan peningkatan kesadaran terhadap pentingnya periksa payudara sendiri untuk deteksi dini kanker payudara secara berkelanjutan, kegiatan-kegiatan dalam rangka peringatan Hari Perempuan Internasional, dan lain-lain," tambahnya.
Sri Haryani juga menjelaskan komitmen Unicharm untuk berkontribusi pada pemberdayaan perempuan, sehingga membantu upaya penyelesaian salah satu isu dalam SDGs (Sustainable Development Goals), yaitu diskriminasi terhadap perempuan.
"Sebagai perempuan Indonesia, kita mungkin memiliki keunikan masing-masing dan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Namun kita harus bersatu dan saling mendukung, percaya pada potensi diri kita yang tidak terbatas, meraih prestasi di bidang kita masing-masing, dan bersama mewujudkan pemberdayaan perempuan Indonesia," tutup Sri Haryani.
Dengan berbagai inisiatif ini, Unicharm berharap dapat berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam menghapus diskriminasi terhadap perempuan.
Baca Juga: Cara agar Perempuan Berdaya Raih Kebebasan Finansial Setelah Bercerai
(*)