Parapuan.co - Libur panjang Lebaran adalah waktu yang tepat bagi anak-anak untuk tidak hanya bersantai, tetapi juga belajar hal baru yang bermanfaat. Salah satu keterampilan penting yang bisa Kawan Puan ajarkan kepada anak adalah berwirausaha.
Anak usia sekolah dasar sudah dapat diajarkan berwirausaha. Menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini akan membantu mereka mengembangkan berbagai karakteristik penting, seperti rasa ingin tahu, kerja keras, komunikasi yang baik, serta pemahaman tentang nilai uang dan data.
Namun, bagaimana cara mengajarkan anak berwirausaha di momen libur panjang Lebaran 2025? Simak tahapannya menurut entrepreneurship coach Tom Moran seperti mengutip LinkedIn berikut ini!
1. Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu dan Kemampuan Memecahkan Masalah
Setiap pengusaha sukses selalu memiliki rasa ingin tahu yang besar dan kemampuan untuk mencari solusi atas berbagai masalah. Kamu bisa membantu anak mengasah keterampilan ini dengan mengajak mereka berdiskusi dan bereksperimen.
Misalnya, jika mereka ingin menjual jajanan Lebaran, tanyakan bagaimana cara membuatnya lebih menarik atau berbeda dari yang lain. Ajak mereka berpikir kreatif dan mencari solusi atas tantangan yang muncul.
2. Mengenalkan Nilai Kerja Keras
Mengajarkan anak tentang kerja keras dapat dimulai dengan memberi mereka tanggung jawab dalam bisnis kecil-kecilan selama liburan. Misalnya mereka ingin menjual kue Lebaran, biarkan ikut serta dalam proses pembuatannya, mulai dari menyiapkan bahan, menghitung biaya, hingga mengemas dan menjualnya. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa usaha yang gigih akan membuahkan hasil.
3. Melatih Kemampuan Komunikasi
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Tipe Kepribadian Ekstrovert Cocok Berwirausaha
Seorang wirausahawan harus bisa berbicara dengan percaya diri, menyampaikan ide dengan jelas, dan bernegosiasi. Kamu bisa melatih anak dengan cara sederhana, seperti membiarkan mereka menawarkan produknya kepada keluarga besar saat Lebaran atau membuat materi promosi sendiri. Selain itu, dorong mereka untuk menulis deskripsi produk yang menarik, misalnya untuk dijual di media sosial atau platform daring.
4. Memahami Data dan Cara Menggunakannya
Setiap bisnis bergantung pada data, baik itu jumlah penjualan, kepuasan pelanggan, atau keuntungan yang diperoleh. Kamu bisa mengajarkan anak tentang pentingnya data dengan meminta mereka mencatat jumlah produk yang terjual, menghitung keuntungan, atau bahkan melakukan survei kecil-kecilan tentang preferensi pelanggan. Dengan begitu, mereka belajar untuk menganalisis informasi dan membuat keputusan berdasarkan data.
5. Mengembangkan Wawasan dan Perspektif yang Beragam
Wirausahawan sukses memiliki wawasan luas dan mampu memahami berbagai sudut pandang. Jika memungkinkan, kamu bisa mengajak anak berkunjung ke pasar untuk melihat bagaimana para pedagang menjalankan bisnisnya atau mengajak mereka berdiskusi tentang tren usaha yang sedang berkembang.
Alternatif lain adalah dengan memperkenalkan mereka pada konsep kewirausahaan sosial, misalnya dengan mengalokasikan sebagian keuntungan untuk kegiatan amal atau membantu orang yang membutuhkan.
6. Mempelajari Keterampilan Dasar Berwirausaha
Selain menanamkan jiwa wirausaha, anak juga perlu mengasah keterampilan dasar, seperti mengelola keuangan, memahami strategi pemasaran, dan mengembangkan produk. Kamu bisa memberikan bacaan ringan yang sesuai dengan usia mereka, seperti buku Kidpreneurs atau Beyond the Lemonade Stand.
Dengan membaca dan mempraktikkan ilmunya secara langsung, mereka akan semakin siap untuk menghadapi dunia bisnis di masa depan. Selamat mencoba!
Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan dalam Kewirausahaan yang Berperspektif Gender
(*)