Parapuan.co - Menjadi ibu baru memberikan tantangan tersendiri untuk perempuan, apalagi jika si kecil memiliki masalah kesehatan khusus yang perlu diperhatikan, salah satunya tongue tie. Masih banyak dari kamu yang mungkin belum tahu apa itu tongue tie serta bagaimana penanganannya.
Tongue tie merupakan kondisi sejak lahir di mana frenulum lidah atau jaringan yang menghubungkan antara lidah dan dasar mulut lebih pendek atau tebal. Situasi ini pada akhirnya dapat mengganggu gerakan lidah bayi.
Ketika gerakan lidah terbatas, situasi yang dialami bayi ini akan memengaruhi proses menyusunya. Artinya, tongue tie menyebabkan bayi tidak dapat mengangkat atau menjulurkan lidahnya untuk pelekatan (latch) atau mengisap (suckling).
Ketua Satgas ASI Ikatan Doktor Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A, Subsp.Neo(K) dalam webinar "Mengenal Tongue-tie pada Bayi dan Apakah Semua Kasus Tongue-tie Harus Diinsisisi?" pada Selasa (18/5/2025), mengatakan bahwa tongue tie kerap kali membuat ibu panik karena berat badan bayi tidak kunjung bertambah.
Sementara untuk anak yang lebih besar, tongue tie bisa menyebabkan kesulitan berbicara atau melafalkan huruf-huruf tertentu serta dapat menimbulkan masalah yang berkaitan dengan gerakan lidah.
Biasanya, anak-anak dengan tongue tie memiliki kesulitan dalam artikulasi beberapa huruf. Adapun beberapa huruf yang dimaksud seperti T, D, S, L, dan R.
Lantas, apakah tongue tie pada bayi harus diinsisi?
/photo/2025/03/24/istock-1406044144jpg-20250324095504.jpg)
Kawan Puan atau orang tua lainnya tentu memiliki pertanyaan apakah tongue tie pada bayi harus dipotong? Terkait hal ini, dokter Naomi memberikan jawaban tegas yakni apabila tongue tie tidak mengganggu proses menyusui antara anak dan ibu, maka tidak perlu melakukan tindakan pemotongan alias insisi.
Baca Juga: Viral di TikTok Bayi Dikerok sampai Gosong, Ini Dampak Buruknya