Untuk kategori laptop di atas TKDN 40 persen, ASUS menghadirkan ExpertBook B1 (BG1409), generasi penerus dari BG1408 yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan bisnis modern.
Laptop ini menawarkan baterai tahan lama, performa tinggi, enkripsi untuk keamanan data, teknologi berbasis artificial intelligence (AI), serta desain kokoh dan elegan.
Tak hanya itu, produk ini juga didukung oleh garansi dan layanan purna jual menyeluruh.
Untuk PC desktop AIO, ASUS meluncurkan ExpertCenter AIO EG3402WVAK dengan layar 23 inci yang dapat dikustomisasi menggunakan prosesor Intel Core i3 hingga i7, serta berbagai opsi RAM, penyimpanan, dan sistem operasi sesuai kebutuhan.
Sementara itu, untuk desktop tower, tersedia ExpertCenter DG500ME, dengan spesifikasi fleksibel hingga Intel Core i7, RAM 16 GB, dan sistem operasi Windows 11 Pro. Perangkat ini juga dijual dalam paket bundling bersama monitor LCD berukuran 21,5 inci.
Baca Juga: ASUS Zenbook A14 UX3407 vs Apple MacBook Air M3, Mana yang Lebih Cocok untuk Pemakaian Harian?
ASUS juga menghadirkan pilihan produk premium melalui ExpertBook B9 OLED, laptop ultra-ringan dengan bobot hanya 990 gram.
Dibuat dari material magnesium-lithium, perangkat ini tidak hanya ringan dan tangguh, tetapi juga ramah lingkungan.
"Perangkat ini dilengkapi kamera berbasis AI, fitur pembatalan kebisingan, serta prosesor Intel® Core™ vPro®, laptop ini ditujukan untuk kalangan profesional dan eksekutif," terang Yulianto.
Dorong industri teknologi lokal lewat produksi dan kolaborasi
Untuk mencapai TKDN dan BMP di atas 40 persen, ASUS tidak hanya menggandeng mitra manufaktur lokal untuk merakit perangkat, tetapi juga berkolaborasi dengan produsen lokal dari berbagai kawasan di Indonesia.
Produk-produk pendukung seperti adaptor charger, kabel USB Type-C, headset, pouch, hingga tas laptop kini diproduksi oleh pelaku industri dalam negeri.
“Di Indonesia, kami menemukan sejumlah produsen lokal yang sanggup memenuhi kebutuhan kita, dan juga sudah memenuhi standar minimum kualitas produk-produk ASUS, sehingga kita tidak perlu impor,” jelas Yulianto.
Dengan langkah ini, ASUS berharap bisa mengambil bagian dalam pertumbuhan ekosistem industri teknologi di Tanah Air.
"ASUS juga berencana untuk terus memperluas jaringan service center, meningkatkan cakupan layanan purna jual, serta menjalankan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat," terangnya.
Baca Juga: Punya Jargon “Ultrabook” Begini Perbedaan ASUS Zenbook A14 UX3407 dan Apple MacBook Air M3
Melihat berbagai upaya dan capaian yang telah diraih di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, ASUS merasa percaya diri dalam menargetkan diri untuk menjadi produsen PC terbesar di segmen komersial atau B2B di Indonesia pada 2026.
“Tidak muluk-muluk kalau kami menargetkan diri untuk menjadi produsen PC terbesar di segmen commercial ataupun B2B di Indonesia di tahun 2026 mendatang,” tegas Yulianto.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk-produk ASUS dengan TKDN di atas 40 persen, kunjungi tautan berikut https://linktr.ee/TKDNAsusIndonesia.