Dana yang ditempatkan dalam deposito hanya dapat dicairkan saat jatuh tempo, dan pencairan sebelum waktu tersebut dapat dikenakan penalti. Inilah alasan mengapa perempuan berdaya finansial perlu tahu risiko dan likuiditas investasi yang dipilih.
3. Reaksi Terhadap Inflasi
Emas
Harga emas memiliki korelasi positif dengan inflasi. Artinya, ketika inflasi naik, harga emas cenderung naik. Inilah alasan mengapa emas menjadi instrumen lindung nilai yang efektif terhadap inflasi.
Deposito
Sebaliknya, inflasi memiliki korelasi negatif terhadap deposito. Jika inflasi naik sementara suku bunga nominal tetap, maka suku bunga riil yang diterima investor akan menurun.
Sebagai contoh, jika suku bunga nominal 4 persen dan inflasi 2 persen, maka suku bunga riil adalah 2 persen. Namun, jika inflasi naik menjadi 3 persen sementara suku bunga nominal tetap, suku bunga riil turun menjadi 1 persen.
4. Minimum Investasi
Emas
Investasi emas kini lebih terjangkau dengan adanya layanan tabungan emas digital, selain investasi emas melalui emas fisik. Kamu dapat memulai investasi emas dengan nominal kecil, bahkan mulai dari Rp20 ribu. Hal ini tentunya memudahkan pemula atau mereka yang memiliki dana terbatas untuk mulai berinvestasi emas.
Deposito
Deposito biasanya memerlukan setoran minimum yang lebih besar, berkisar antara Rp5.000.000 hingga Rp10.000.000, tergantung kebijakan bank. Hal ini mungkin menjadi kendala bagi investor dengan dana terbatas.
Kawan Puan, tidak ada satu jawaban pasti tentang investasi mana yang paling menguntungkan untuk mencapai financial freedom. Namun sebagai pertimbangan, ketika kamu memulai investasi sebaiknya pertimbangkan tujuan, risiko, dan jangka waktu investasi yang kamu ambil.
Baca Juga: Pevita Pearce Beberkan Cara Raih Financial Freedom dengan Fitur dari Bank Digital Ini
(*)