3 Pelajaran Hidup dari Karakter Perempuan Ae Sun di Drakor When Life Gives You Tangerines

Saras Bening Sumunar - Rabu, 26 Maret 2025
Drakor When Life Gives You Tangerines.
Drakor When Life Gives You Tangerines. Netflix

Parapuan.co - Serial When Life Gives You Tangerines yang belakangan ini sedang viral, bukan sekadar drakor yang menghibur saja. Drakor yang diperankan oleh IU dn Park Bo Gum ini juga menghadirkn kisah yang menginspirasi para penontonnya. 

Kehidupan Ae Sun (IU) dan Gwan Sik (Park Bo Gum) di drakor When Life Gives You Tangerines seakan tak putus dari berbagai lika-liku kehidupan. Di sisi lain, apa yang dilalui oleh Ae Sun dan Gwan Sik ini juga bisa dijadikan sebagai pelajaran hidup penontonnya.

When Life Gives You Tangerines merupakan drakor yang berlatar Pulau Jeju tahun 1950-an. Drama ini berfokus dengan kehidupan Ae Sun, karakter perempuan pemberani yang bercita-cita sebagai penyair.

Sayangnya, cita-cita Ae Sun berbenturan dengan keterbatasan ekonomi yang membuatnya tidak bisa melanjutkan pendidikan formal. Sementara itu, Gwan Sik adalah seorang pemuda yang mencintai Ae Sun sejak kecil.

Di tengah keterbatasan ekonomi masing-masing, kedua anak muda ini memutuskan menikah dan menjalani hidup bersama. Meskipun tidak mudah, Ae Sun dan Gwan Sik tetap menjalani kehidupan tanpa menyerah.

Pelajaran Hidup dari Drakor When Life Gives You Tangerines

1. Menerima Keadaan yang Tidak Berjalan Sesuai Rencana

Lewat drakor When Life Gives You Tangerines, penonton seakan ditampilkan dengan fakta bahwa kehidupan terkadang berjalan tidak sesuai dengan rencana yang kamu buat. Kendti demikian, kamu harus tetap menghadapi dan menerima keadaan tersebut.

Contohnya karakter perempuan Ae Sun, ia memiliki cita-cita sebagai penyair, namun ia harus menghadapi kenyataan di lingkungan patriarkal yang justru membatasi gerak perempuan. Ae Sun bahkan pernah dipaksa menikah dengan duda karena tidak memiliki pilihan lain untuk masa depannya.

Baca Juga: Karakter Anak Perempuan Pertama Oh Ae Sun di Drakor When Life Gives You Tangerines

Walau demikian, sikap pemberani dan tegas yang dimiliki Ae Sun bisa membuatnya melepaskan diri dan mengambil pilihannya sendiri. Sikap dan karakter perempuan Ae Sun ini menunjukkan bahwa menerima keadaan bukan berarti menyerah, tapi beradaptasi dengan kondisi dan tetap berjuang mewujudkan impian.

2. Tidak Berekspektasi Lebih

Ae Sun bercita-cita menjadi penyair, namun harus menghadapi realita hidup di Pulau Jeju yang penuh tantangan sosial dan ekonomi pada tahun 1950an. Ia menerima keadaan tanpa banyak berekspektasi, tetap berusaha keras untuk mencapai impiannya.

Sikap realistis ini mengajarkan bahwa menerima keadaan tanpa ekspektasi berlebih dapat membantu kamu menghadapi hidup dengan lebih bijak dan tenang. Namun terkadang, masih banyak orang yang terbelenggu dalam ekspektasinya sendiri.

3. Selalu Bangkit dari Keterpurukan

Dalam sebuah adegan di drakor When Life Gives You Tangerines, penonton disajikan dengan momen di mana Ae Sun harus menghadapi kesedihan pasca kematian putra bungsunya Yang Dong Myeong yang meninggal di usia 3 tahun akibat tragedi hujan badai.

Kejadian ini tentu meninggalkan duka mendalam untuk Ae Sun dan Gwan Sik. Walau demikian, keduanya tetap harus melanjutkan hidup demi anak-anak mereka yang lain.

Dari pengalaman Ae Sun dan Gwak Sik, bisa disimpulkan bahwa dalam hidup akan ada momen yang terasa menyakitkan dan menyedihkan. Namun, selama kita masih hidup, maka penting untuk tetap tegar karena masih banyak orang yang membutuhkan dirimu.

Baca Juga: Tantangan yang Dihadapi Keluarga Ae Sun dan Gwan Sik di Drakor When Life Gives You Tangerines

(*)